Jakarta, FORTUNE - Produsen mobil asal Jerman, Porsche, dilaporkan kembali mengubah strategi kendaraan listriknya. Porsche sedang mempertimbangkan penambahan mesin pembakaran internal atau internal combustion engines (ICE) pada model yang sebelumnya dirancang untuk menggunakan tenaga listrik murni.
Menurut situs Carscoops, Porsche berencana mengadaptasi sistem powertrain-nya setelah menurunnya penjualan kendaraan listrik. Porsche juga menyatakan perubahan ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan tren permintaan pelanggan di pasar kendaraan premium dan mewah.
“Kami akan mengembangkan varian baru bermesin pembakaran [dari kendaraan listrik kami] guna memberikan jawaban yang tepat terhadap permintaan pelanggan,” ujar Chief Financial Officer Porsche, Lutz Meschke, dalam keterangannya.
“Banyak pelanggan di segmen premium dan mewah cenderung menginginkan mobil bermesin pembakaran, ada tren yang jelas,” tambah Meschke.
Merevisi target kendaraan listrik
Pada awal 2024, Porsche telah merevisi targetnya agar 80 persen dari produknya akan menjadi kendaraan listrik pada 2030, sambil tetap mempertahankan 20 persen untuk model legendaris, Porsche 911. Namun, produsen mobil ini belum menyebutkan secara pasti model mana yang akan kembali menggunakan mesin pembakaran atau kapan tepatnya perubahan ini akan terjadi.
Model SUV tujuh kursi Porsche yang saat ini dikenal dengan kode internal K1, diprediksi akan dipasarkan sebagai kendaraan hybrid yang menggabungkan ICE dan komponen listrik pada tahun 2027.
Sampai akhir September 2024, penjualan global Porsche turun sebesar 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan penurunan paling signifikan terjadi di pasar Cina sebesar 29 persen. Kendaraan listrik pertama Porsche, Taycan, yang sebelumnya sempat menjadi model terlaris pada 2021, tidak berhasil meraih kembali momentum tersebut setelah pembaruannya.
Porsche berencana memperkenalkan varian listrik dari model 718 Boxster dan Cayman pada 2025, meski produksi terakhir model bensin keduanya telah selesai pada Juli 2024. Porsche juga akan meluncurkan versi hybrid pertama dari model ikonik 911 di Australia pada 2025.
“Kami akan memperbarui mobil bermesin pembakaran kami, termasuk Panamera dan Cayenne, dan tentu saja, kami akan terus mengandalkan plug-in hybrid,” kata Meschke.
Strategi multi-powertrain ini serupa dengan pendekatan yang diambil oleh Toyota, yakni menyediakan berbagai pilihan mesin untuk memenuhi kebutuhan pasar yang beragam, termasuk mesin pembakaran internal, hybrid, fuel-cell, dan kendaraan listrik berbaterai.
Porsche juga terus mengembangkan bahan bakar sintetis, yang diharapkan dapat digunakan pada model klasiknya yang tetap diminati di pasaran, sekaligus menentang larangan Uni Eropa terhadap kendaraan berbahan bakar konvensional yang akan berlaku pada 2035.