Penjualan Properti Kelas Atas Dubai Meningkat
Permintaan luar negeri mendorong sektor properti Dubai.
Jakarta, FORTUNE - Sektor properti mewah di Dubai tetap menjadi daya tarik bagi para investor global. Penjualan properti mewah di Dubai mengalami peningkatan pada kuartal pertama tahun ini, menurut laporan terbaru dari industri properti. Data yang dirilis oleh konsultan properti Knight Frank pada Selasa (16/4), menunjukkan bahwa penjualan rumah senilai US$10 juta atau lebih naik sebesar 6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Demikian dilansir Reuters, Tabu (14/4).
Permintaan akan properti mewah di Dubai terutama didorong oleh kelompok ultra-kaya internasional yang mencari tempat tinggal di emirat ini. Meskipun ada sedikit tanda-tanda perlambatan ekonomi global, penjualan properti mewah di Dubai tetap kuat.
Sejak Januari sampai Maret, sebanyak 105 rumah mewah dengan total nilai penjualan mencapai US$1,73 miliar berhasil terjual. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dari periode yang sama tahun sebelumnya, di mana penjualan mencapai sekitar US$1,6 miliar.
Aktivitas didominasi oleh pembeli tunai, dengan pulau buatan berbentuk pohon palem Palm Jumeirah menjadi kawasan yang paling dicari, menyumbang 36,3 persen penjualan berdasarkan nilai total, diikuti oleh Jumeirah Bay Island dan Dubai Hills Estate.
Sebagai rumah bagi menara tertinggi di dunia, Dubai di Uni Emirat Arab berupaya mengembangkan perekonomiannya melalui pariwisata, membangun pusat keuangan lokal, dan dengan menarik modal asing, termasuk ke bidang properti.
Surutnya tren properti
Meskipun demikian, booming properti baru-baru ini menunjukkan tanda-tanda melemah. Para pengembang, investor dan pialang khawatir apakah koreksi yang menyakitkan seperti kemerosotan yang mengguncang emirat pada tahun 2008 dapat dihindari.
Tahun lalu, Dubai menempati peringkat pertama secara global untuk jumlah penjualan rumah di atas US$10 juta, menjual hampir 80 persen lebih banyak properti tersebut dibandingkan London yang berada di peringkat kedua, menurut Knight Frank. Kota ini juga melawan tren penurunan harga barang mewah yang terjadi di kota-kota seperti London dan New York tahun lalu, mencatat kenaikan dua digit, menurut Knight Frank pada Februari.
“Tingkat aktivitas kesepakatan di Dubai terus menguat, terutama di pasar kelas atas, di mana aliran individu-individu internasional dengan kekayaan bersih tinggi yang bersaing untuk mendapatkan rumah termahal di kota ini terus berlanjut,” kata Faisal Durrani, Knight Frank, kepala penelitian untuk Timur Tengah dan Afrika.
Durrani menambahkan, harga rumah mewah di Dubai masih terjangkau sebab pembeli kaya dapat membeli lahan seluas 980 kaki persegi seharga US$1 juta. “Sekitar tiga atau empat kali lebih banyak dibandingkan yang bisa Anda dapatkan di sebagian besar kota gerbang global," ujarnya.