Pesona Turki, Tak Hanya Destinasi Wisata tapi Jadi Tujuan Studi
Kesempatan studi sambil berwisata di Turki terbuka lebar.
Jakarta, FORTUNE - Pintu gerbang antara Eropa dan Timur Tengah, Turkiye (Turki) adalah negara yang luas dengan pengaruh budaya dan politik yang kuat. Berbatasan dengan Yunani dan Bulgaria di barat, Georgia, Armenia, Azerbaijan dan Iran di timur, serta Irak dan Suriah di tenggara. Turki menjadi pintu gerbang antara Mediterania dan Laut Hitam.
Ibukotanya adalah Ankara, tetapi kota terbesar dan terpentingnya adalah Istanbul. Kota-kota besar lainnya termasuk Bodrum, Antalya, Gaziantep dan İzmir. Dengan sejarah, budaya, keindahan alam, dan kekayaan arsitektur Turki amat mempesona di setiap sudutnya. Banyak destinasi wisata yang memikat para pelancong, seperti Cappadocia, Blue Mosque, Topkapi Palace hingga tempat belanja yang populer, yakni Silk Market, Kusadasi Shopping Center, dan Grand Bazaar.
Tak hanya itu, berkat biaya hidup yang lebih rendah dan prosedur visa yang cukup mudah, Turki juga menjadi hotspot pendidikan. Universitas di seluruh Turki, terutama di Istanbul, menjadi semakin populer untuk tujuan studi. Namun, tak banyak yang mengetahui bahwa Turki memiliki banyak universitas yang menarik bagi calon mahasiswa Indonesia yang ingin kuliah di luar negeri.
Pemerintah Turki melalui Edutolia Education, untuk pertama kalinya menyelenggarakan Pameran Promosi Pendidikan Universitas Turki pada 18-19 Juni 2022 di Jakarta Convention Center (JCC). Sebanyak 17 universitas swasta yang berlokasi di Ankara dan Istanbul berpromosi untuk menggaet calon mahasiswa asal Indonesia. Apa saja kelebihan studi di Turki dan bagaimana peluangnya?
Kelebihan kuliah di Turki
Duta Besar Turki untuk Indonesia, Askin Asan menjelaskan, Indonesia-Turki sudah memiliki hubungan diplomatik sejak tahun 1950. Dari hubungan baik tersebut juga telah menghasilkan berbagai kerja sama di berbagai bidang salah satunya pendidikan.
“Turki memiliki kedekatan dengan Indonesia. Berbagai kerja sama juga telah dilakukan di berbagai bidang mulai ekonomi, perdagangan, hingga pendidikan. Universitas di Turki menawarkan banyak beasiswa dan diharapkan akan semakin banyak pelajar Indonesia yang berkuliah di Turki, ini kesempatan yang baik,” kata Dubes Askin saat membuka pameran, Sabtu (18/6).
Apa keuntungan kuliah di Turki dibandingkan negara lain? Ibrahim Albayrak, Founder Edutolia Education mengatakan, mahasiswa Indonesia bisa mendapatkan sejumlah keuntungan belajar di Turki.
Pertama, pendidikan di Turki terus berkembang dan kini tercatat ada lebih dari 200 universitas yang telah berdiri di Turki. Adapun yang ditawarkan ke calon mahasiswa di Indonesia adalah yang secara kualitas sudah baik, termasuk ijazah, akreditasi dan juga standar kualitas program studi yang sudah diakui secara internasional. Mulai dari jenjang Associate, Undergraduate, Graduate, Doctorate, dan juga program jangka pendek seperti kursus singkat hingga sekolah musim panas.
Kedua, Indonesia dan Turki memiliki kultur yang serupa. Dengan sama-sama berstatus negara mayoritas muslim, Turki menyediakan makanan halal sehingga mahasiswa muslim asal Indonesia tak akan kesulitan mencari makanan halal ketimbang negara lain seperti Australia, Korea Selatan, dan negara Eropa lain. Apalagi, Turki terkenal dengan peradaban Islam yang banyak menarik perhatian masyarakat muslim, termasuk dari Indonesia.
Ketiga, biaya hidup yang murah. Albayrak menyebut biaya hidup di Turki, khususnya di Istanbul lebih murah dibanding negara tujuan belajar mahasiswa Indonesia. Ia mencontohkan biaya hidup per bulan untuk tiap mahasiswa asing di Turki sekitar US$400. Bahkan, menurutnya, biaya hidup ini lebih murah ketimbang di Jakarta.
“Faktor ini yang bisa dipertimbangkan untuk memilih Turki sebagai tempat belajar siswa Indonesia di luar negeri,” ujarnya.
Dia menambahkan, kota-kota di Turki, seperti Istanbul, sangat aman untuk bisnis dan pendidikan, lantaran banyaknya pendatang dari berbagai negara yang tinggal di beberapa kota di Turki.
Berdasarkan pantauan Edutolia Education cukup banyak mahasiswa Indonesia yang memilih berkuliah di Turki. Namun, umumnya mereka melalui jalur mandiri dan mencari informasi sendiri tentang universitas di Turki.
Turki adopsi sistem pendidikan ECTS dan Bologna Process
Turki mengadopsi sistem pendidikan European Credit Accumulation and Transfer System (ECTS) dan European Higher Education Area (Bologna Process), yaitu sistem pendidikan perguruan tinggi yang dijalankan oleh 49 negara di Eropa.
“Sistem tersebut untuk mereformasi pendidikan dengan sistem akumulasi dan transfer kredit guna meningkatkan kualitas pendidikan dan kemampuan kerja para mahasiswa,” kata Ibrahim.
Ijazah yang dikeluarkan universitas di Turki diakui di seluruh dunia. Jika lulus kuliah S1 di Turki, mahasiswa bisa lanjut S2 di Indonesia atau bahkan negara lain seperti Jerman, Prancis, Norwegia dan sebagainya.
Fasilitas pendidikan pun didanai oleh pemerintah, jadi hampir semua universitas memilih sarana dan prasarana yang lengkap. Mulai dari perpustakaan, lapangan olahraga, laboratorium, ukungan terhadap penelitian, dan fasilitas kampus lainnya.
Saat ini, Turki memiliki lebih dari 200 perguruan tinggi dan 3.000 program Internasional, baik berupa program regular yang terdiri atas Associates, Undergraduate, Graduate, Doctorate (PhD), program jangka pendek atau kursus singkat, hingga sekolah musim panas.
Belajar sambil berwisata
Bukan rahasia lagi, Turki adalah salah satu negara destinasi wisata terbesar di dunia. Setiap tahunnya ada puluhan juta wisatawan asing yang berkunjung ke Turki. Bahkan di masa pandemi ini masih banyak wisatawan yang berkunjung ke negeri dua benua tersebut. Setiap kota memiliki keindahan alam dan pesonanya masing-masing. Sebut saja Istanbul, Bursa, Antalya, Canakkale, Izmir, Ankara, dan sebagainya.
Turki memiliki empat musim, sehinggga bisa menikmati dinginnya salju, indahnya musim semi, serunya liburan musim panas, ataupun teduhnya musim gugur. Kuliah di Turki akan menjadi pengalaman baru bagi mahasiswa Indonesia yang melanjutkan studi di luar negeri.
Alasan itu pula yang memikat Haura alumni SMAIT Assyifa Boarding School untuk melanjutkan kuliah di Turki. “Orang tua mendukung karena banyak pilihan universitas yang memberikan beasiswa. Selain itu, biaya kuliahnya juga murah dan banyak destinasi wisata menarik karena di antara perbatasan Asia dan Eropa,” katanya.
Ibrahim menjelaskan, didukung oleh Kedutaan Besar Turki untuk Indonesia, Edutolia Education membantu para siswa dan keluarga seperti mengurus aplikasi pendaftaran ke universitas yang dituju, pembuatan visa, mengurus keberangkatan dan penjemputan, penyediaan akomodasi dan asuransi kesehatan. Di samping itu, menyelenggarakan ujian beasiswa bagi siswa yang membutuhkan beasiswa khusus.