LUXURY

Sotheby’s PHK Ratusan Karyawan Usai Hasil Lelang Merosot

Isu finansial di Sotheby’s jadi sorotan.

Sotheby’s PHK Ratusan Karyawan Usai Hasil Lelang MerosotHelena Newman melelang Dame mit Fächer karya Gustav Klimt/Dok. Sotheby's
17 December 2024

Jakarta, FORTUNE - Rumah Lelang Sotheby’s memberhentikan sekitar 100 karyawan dari kantornya di New York. Sebagian besar pengurangan staf ini melibatkan pekerja administrasi, staf junior, dan spesialis dari berbagai departemen. Keputusan ini dikonfirmasi oleh pihak Sotheby’s, melansir ARTnews pada Selasa (17/12).

“Mengingat tantangan yang dihadapi pasar tahun ini, kami telah meninjau bisnis dan tingkat staf kami secara cermat untuk dapat berkinerja baik dan terus berkembang ke depan. Kami memiliki tim yang sangat berbakat dengan keahlian luar biasa di berbagai departemen di seluruh dunia, dan kami berfokus untuk memberikan layanan terbaik kepada klien kami,” ujar juru bicara Sotheby’s dalam pernyataan tertulis melalui email.

Selain pemutusan hubungan kerja (PHK) di New York, pengurangan staf lebih lanjut dan kemungkinan penutupan kantor internasional juga tengah direncanakan. Seorang karyawan Sotheby’s di London menyebut situasi ini sebagai “sangat kacau.”

PHK besar-besaran ini terjadi di tengah pasar lelang yang semakin terfragmentasi. Hasil lelang karya seni impresionis, modern, dan kontemporer Sotheby’s pada November di New York hanya mencapai US$533,1 juta, jauh menurun dibandingkan tahun 2023 yang mencapai US$1,2 miliar.

Investasi properti dan ekspansi internasional

Isu finansial di Sotheby’s telah menjadi perhatian sejak lama. Pada Mei, 50 karyawan diberhentikan di kantor London. Di September, laporan bocor mengungkapkan penurunan 88 persen dalam pendapatan inti dan penurunan 25 persen dalam penjualan lelang pada paruh pertama 2024. Wall Street Journal juga melaporkan bahwa Sotheby’s menunda pembayaran kepada pengirim barang seni dan konservator.

Meski demikian, rumah lelang ini terus melakukan investasi besar. Pada Agustus, Sotheby’s mendapatkan suntikan dana hampir US$1 miliar dari ADQ, dana kekayaan negara Abu Dhabi. Dana tersebut digunakan untuk memperkuat posisi perusahaan yang sebelumnya memiliki utang US$1,8 miliar dan dimiliki penuh oleh miliarder Patrick Drahi. Saat ini, Drahi dan perusahaannya memiliki total utang mencapai US$60 miliar.

Sotheby’s juga baru saja menyelesaikan pembelian gedung Breuer di Madison Avenue, New York, yang sebelumnya menjadi markas Museum Whitney of American Art. Gedung tersebut dibeli seharga US$100 juta dengan hipotek US$35 juta dari Barclays Bank.

Selain itu, Sotheby’s terus memperluas kehadirannya secara global. Tahun ini, mereka membuka lokasi baru di Hong Kong, sebuah maison dua lantai seluas 24.000 kaki persegi, dan ruang seluas 10.800 kaki persegi di Paris yang tersebar di lima lantai.

Tak hanya Sotheby’s, rumah lelang Christie’s juga dilaporkan mengalami pengurangan staf, meskipun dalam skala lebih kecil. Namun, juru bicara Christie’s membantah laporan ini dan menyatakan, “Christie’s saat ini tidak memiliki rencana perubahan staf yang signifikan. Seperti bisnis lainnya, kami terus meninjau kebutuhan sumber daya global kami untuk memastikan kami tetap adaptif.”

Related Topics

    © 2025 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.