Bisnis Pengelolaan Limbah TOBA Sumbang US$3,7 Juta ke EBITDA Q3
TOBA bakal fokus pada transformasi bisnis hijau.
Fortune Recap
- PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) kontribusi US$3,7 juta terhadap EBITDA kuartal III/2024.
- EBITDA TOBA naik 65,6% secara tahunan menjadi US$118,9 juta atau Rp1,87 triliun.
- Perusahaan fokus pada pengembangan kendaraan listrik, energi terbarukan, dan pengelolaan limbah sebagai fondasi pertumbuhan jangka panjang.
Jakarta, FORTUNE – PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mengungkapkan bahwa langkah strategis perusahaan dalam perluasan bisnis Pengelolaan Limbah lewat ekspansi dan akuisisi terbaru sudah berkontribusi hingga US$3,7 juta atau Rp58,25 miliar (kurs Rp15.743,30/US$) terhadap EBITDA kuartal III/2024.
Direktur PT TBS Energi Utama Tbk, Mufti Utomo, mengatakan EBITDA perseroan pada kuartal ketiga mencapai US$118,9 juta (Rp1,87 triliun) atau naik 65,6 persen secara tahunan.
“Kami optimistis bahwa investasi di sektor pengelolaan limbah, energi terbarukan dan kendaraan listrik sejalan dengan visi pertumbuhan jangka panjang perusahaan dan menjadi fondasi yang kokoh bagi stabilitas bisnis kami," ujarnya seperti dikutip dari laman resmi TOBA, Rabu (30/10).
Capaian ini membuktikan uoaya perusahaan terhadap keberlanjutan dapat mendukung kinerja keuangan yang solid. Dengan pengelolaan yang tepat, inisiatif hijau ini diharapkan akan terus memperkuat EBITDA dan menciptakan stabilitas aliran kas perseroan.
Di sisi lain, laba bersih TOBA tercatat meningkat 187,8 persen menjadi US$54,4 juta (Rp856,44 miliar).
Fokus bisnis
Menurutnya, praktik bisnis berkelanjutan akan menjadi fokus operasional perusahaan. Adapun, beberapa fokus perusahaan di antaranya pengembangan kendaraan listrik, energi terbarukan, dan pengelolaan limbah. Sepanjang sembilan bulan pertama 2024, berbagai pencapaian pun berhasil diraih perusahaan terkait bisnis hijau ini.
Hingga September 2024, unit bisnis kendaraan listrik roda dua, Electrum, berhasil meluncurkan 3.010 unit EV di Jakarta. Angka ini meningkat lebih dari empat kali lipat dibandingkan akhir 2023. Perusahaan juga sudah memasang 230 battery swap station di banyak lokasi, sebagai dukungan pada ekosistem kendaraan listrik.
TOBA sudah menandatangani Perjanjian Pembelian Listrik (PPA) untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung di Batam pada Februari 2024. Proyek ini akan memiliki kapasitas 46 MWp dengan target operasi penuh pada kuartal keempat 2025.
Penjualan aset PLTU
Terkait langkah transformasi bisnis hijau, TOBA menyatakan sudah melakukan divestasi terhadap dua aset Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas total 200 MW melalui penjualan seluruh saham Perseroan (langsung maupun tidak langsung) di PT Minahasa Cahaya Lestari (MCL) dan PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP).
Direktur PT TBS Energi Utama Tbk, Juli Oktarina mengungkapkan penjualan ini merupakan langkah strategis untuk mempercepat transisi Perseroan menuju bisnis yang berkelanjutan dan mendukung upaya kami untuk mencapai netralitas karbon pada 2030.
“Dana yang diperoleh dari transaksi ini akan dialokasikan untuk investasi di sektor berkelanjutan, memperkuat struktur permodalan Perseroan, dan rencana pembelian kembali saham yang bertujuan untuk memberikan nilai tambah bagi pemegang saham,” ujarnya.