MARKET

Meski Masih Rugi, Garuda Indonesia Catat Kenaikan EBITDA 11%

Pendapatan Garuda Indonesia naik 15 persen (YoY) di Q3/2024.

Meski Masih Rugi, Garuda Indonesia Catat Kenaikan EBITDA 11%Shutterstock_eXpose
01 November 2024

Fortune Recap

  • EBITDA PT Garuda Indonesia naik 11% menjadi US$685,81 juta di kuartal III/2024.
  • Pendapatan usaha konsolidasian tumbuh 15% menjadi US$2,56 miliar, didukung oleh pertumbuhan angkutan penumpang dan kargo.
  • Perusahaan akan menerima tambahan pesawat Boeing B737-800NG untuk memaksimalkan operasional selama musim liburan Natal dan Tahun Baru.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mencatat kenaikan EBITDA, kendati Beban Usaha perseroan naik 19,6 persen pada kuartal III/2024 menjadi US$2,38 miliar dari US$1,99 miliar di periode sama tahun 2023.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengatakan kenaikan beban usaha berdampak pada perlambatan pertumbuhan kinerja perusahaan. “Disebabkan oleh sejumlah faktor, di antaranya yakni beban pemeliharaan dan perbaikan, beban pelayanan penumpang, beban kebandaraan, hingga beban operasional penerbangan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (31/10).

Pada sembilan bulan pertama 2024, GIAA mencatat kerigian hingga US$129,27 juta, atau naik 70,42 persen dari rugi di periode sama  2023 yang mencapai US$75,85 juta.

Namun, melihat EBITDA perusahaan hingga kuartal III/2024 meningkat 11 persen, dari US$616,37 juta di tahun 2023 menjadi US$685,81 juta di tahun ini.

“Peningkatan positif kondisi EBITDA tersebut juga turut menjadi indikator penting kondisi solvabilitas Perusahaan yang semakin menguat,” kata Irfan. “Garuda Indonesia konsisten menjaga penguatan indikator kesehatan kinerja positif.

Pendapatan positif

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.