Fortune Recap
- Menentukan tujuan investasi
- Membuat tujuan investasi yang jelas dan sesuai dengan jangka waktu
- Pertimbangkan faktor-faktor penyebab perbedaan tujuan investasi
- Mengenali profil risiko
- Siap dengan potensi kerugian dalam investasi saham
- Profil risiko terbagi menjadi konservatif, moderat, dan agresif
- Menentukan investasi
- Buat daftar instrumen saham yang cocok dengan tujuan dan profil risiko
- Tetap fokus pada tujuan investasi yang ingin dicapai
Portofolio menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan setiap investor ketika berinvestasi saham. Portofolio Saham merujuk pada kumpulan saham yang dimiliki atau diinvestasikan oleh investor.
Untuk bisa mendapatkan imbal hasil yang menguntungkan, penting untuk cermat dan tepat dalam membangun sebuah portofolio saham. Maka dari itu, cara membangun portofolio saham yang sukses penting untuk diketahui setiap investor.
Lantas, bagaimana cara membangun portofolio saham bagi pemula? Berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan.
1. Menentukan tujuan investasi
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan dalam cara membangun portofolio saham yang sukses adalah menentukan tujuan investasi.
Pada setiap investasi, idealnya terdapat tujuan yang pasti dan ingin dicapai oleh seorang investor atau perusahaan.
Tujuan investasi tersebut akan menjadi dasar setiap kegiatan dan keputusan investasi yang Anda lakukan di masa mendatang. Maka dari itu, tujuan investasi menjadi tahap awal yang penting untuk diperhatikan dengan cermat.
Setiap investor pasti memiliki tujuan investasi masing-masing yang ingin dicapainya. Tidak heran, tujuan tersebut bisa berbeda-beda karena ada banyak faktor penyebabnya.
Dalam menentukan tujuan investasi, pertimbangkan jangka waktu yang ingin dipilih. Anda bisa memiliki investasi jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang.
2. Mengenali profil risiko
Selain menentukan tujuan investasi, Anda juga perlu mengenali profil risiko atau seberapa besar tingkat toleransi pada risiko kerugian yang bisa Anda tanggung.
Ketika memutuskan untuk berinvestasi pada instrumen investasi, Anda harus siap dengan potensi kerugian yang bisa terjadi. Terlebih investasi saham yang memiliki tingkat risiko yang cukup beragam.
Maka dari itu, profil risiko ini juga bisa memengaruhi portofolio saham yang dibuat.
Secara umum, profil risiko terbagi menjadi tiga tipe, yaitu investor konservatif, moderat, dan agresif. Tingkatan profil risiko tersebut tersusun berurutan dari tingkat yang paling rendah ke paling tinggi.
Jika Anda termasuk investor konservatif, sebaiknya Anda berinvestasi pada instrumen yang stabil. Hindari untuk berinvestasi saham dengan risiko yang tinggi.
3. Menentukan investasi
Cara membangun portofolio saham yang sukses berikutnya adalah menentukan investasi yang akan Anda lakukan. Pada tahap ini, Anda bisa membuat daftar instrumen saham apa saja yang cocok dengan tujuan dan profil risiko.
Pahami perusahaan dan perkembangannya agar Anda bisa melihat prospek keuntungan yang ditawarkan. Ketika perusahaan tertentu memiliki kinerja yang baik, tingkat return yang ditawarkan juga menarik bagi para investor.
Buatlah daftar tersebut dengan cermat dan tepat agar Anda bisa membangun portofolio yang menguntungkan.
Jangan tergoda dengan instrumen saham yang sedang populer atau terpengaruh investor lainnya. Kuncinya tetap mengacu pada tujuan investasi yang ingin didapatkan.
Lewat daftar tersebut, Anda bisa menentukan emiten saham apa saja yang dirasa menguntungkan dan membantu dalam mencapai tujuan investasi.
4. Buat diversifikasi
Kunci cara membangun portofolio saham yang sukses adalah membuat diversifikasi. Sebagai investor, Anda bisa membangun portofolio atas berbagai jenis instrumen saham.
Anda bisa menempatkan dana investasi pada beberapa emiten saham yang berbeda, baik dari sektor atau jangka waktu yang ditawarkan. Dalam menempatkan aset, Anda juga harus bisa menempatkannya secara seimbang.
Dengan melakukan diversifikasi, Anda bisa meminimalisir risiko yang terjadi sehingga dapat mengoptimalkan keuntungan yang didapatkan.
Hal tersebut juga membantu Anda agar tidak terlalu ketergantungan pada suatu emiten saham.
Jika ada ekuitas sedang melemah, Anda bisa mendapatkan untung dari ekuitas yang berkinerja baik. Tidak heran, strategi diversifikasi saham banyak dilakukan oleh para investor.
Pada dasarnya, diversifikasi dapat membawa rasa tenang di tengah situasi yang tidak pasti sehingga Anda tidak terlalu terbebani dengan dampak kerugian besar.
5. Evaluasi portofolio
Agar portofolio saham yang dibuat tetap menghasilkan, investor juga perlu meninjau dan mengevaluasinya secara berkala.
Cara satu ini membantu Anda mengidentifikasi emiten saham apa saja yang memiliki prospek baik dan tidak.
Tidak ada patokan yang pasti perihal jangka waktu evaluasi portofolio saham. Meskipun begitu, Anda bisa menyesuaikannya dengan tingkat toleransi, perkembangan perusahaan, dan faktor lainnya.
Anda bisa menjual aset tertentu dan membeli aset lainnya guna menyeimbangkan aset investasi. Jadi, Anda bisa mengubah komposisi aset yang dimiliki di portofolio.
Namun, proses penyeimbangan aset tersebut harus didasari oleh hasil analisis dan pertimbangan yang matang. Dengan begitu, Anda tidak mengalami kerugian yang besar dalam berinvestasi.
Demikian beberapa cara membangun portofolio saham yang sukses dan bisa Anda perhatikan sebagai investor pemula. Dengan membangu portofolio dengan cermat, Anda bisa bijak berinvestasi dan tujuan investasi bisa tercapai. Semoga artikel ini bermanfaat.