Dibayangi Pelemahan Daya Beli, Produsen Cat Avian Raup Penjualan Rp7 T
Segmen solusi arsitektur sumbang pendapatan Rp5,61 triliun.
Fortune Recap
- Kinerja keuangan AVIA naik sepanjang 2023 dengan penjualan Rp7,01 triliun.
- Segmen solusi arsitektur menyumbang Rp5,61 triliun terhadap pendapatan diikuti perdagangan barang Rp1,3 triliun.
- Laba kotor tumbuh 17,1 persen menjadi Rp3,18 triliun, EBITDA meningkat 15,8 persen.
Jakarta,FORTUNE - Emiten produsen cat, PT Avia Avian Tbk (AVIA) mencatat kenaikan kinerja keuangan sepanjang 2023. Perusahaan yang terafiliasi dengan taipan Hermanto Tanoko ini membukukan penjualan Rp7,01 triliun pada tahun lalu, atau naik 4,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp6,69 triliun.
Secara rinci, segmen solusi arsitektur menyumbang Rp5,61 triliun terhadap pendapatan diikuti perdagangan barang Rp1,3 triliun. Masing-masing segmen menunjukkan kenaikan 4,3 dan 6,8 persen secara tahunan.
"Volume penjualan AVIA tercatat mengalami pertumbuhan double-digit dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didukung oleh peluncuran beberapa produk ekonomis yang terbukti dapat diterima dengan baik oleh pelanggan," kata perusahaan dikutip Rabu (28/2).
Di sisi lain, perseroan juga mencatatkan laba kotor Rp3,18 triliun, tumbuh 17,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan margin kotor 45,4 persen atau meningkat 4,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
EBITDA Avian juga menunjukkan peningkatan sebesar 15,8 persen sepanjang 2023 menjadi Rp1,92 triliun dibandingkan tahun lalu Rp1,66 triliun. Perseroan juga mencatatkan margin EBITDA sebesar 27,5 persen atau naik 2,6 persen.
Dengan capaian ini, perseroan juga mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 17,3 persen menjadi Rp1,64 triliun, dengan margin laba bersih 23,4 persen. "Ini merupakan level tertinggi tercatat dalam lima tahun terakhir," kata perseroan.
Faktor makro
Pada 2023, perseroan mengatakan menyaksikan dituasi makro dan tingkat inflasi yang tidak terlalu parah dibandingkan tahun sebelumnya. Kekhawatiran mengenai Daya Beli pun relatif terjaga di tengah kenaikan indeks harga konsumen (CPI) dan potensi ancaman yang ditimbulkan oleh inflasi barang primer. "Misalnya, rata-rata harga grosir beras telah naik sebesar 17,0 pesren secara tahunan," tulis manajemen.
Kenaikan upah minimum melebihi tiga tahun terakhir telah gagal mengimbanginya naiknya harga bahan bangunan, tertinggal di kisaran 10 persen. Tren pelemahan ini telah diamati di berbagai industri, di mana banyak perusahaan telah mencatat pelemahan penjualan yang berdampak pada kinerja 2023.
"Namun, Avian Brands mempunyai strategi strategis diposisikan untuk memperkuat pangsa pasarnya dengan memanfaatkan berbagai macam produk dan jaringan distribusi yang luas," kata manajemen.
Pada 2023, Avian membuka sembilan pusat distribusi (DC) yang dimiliki sepenuhnya, 10 DC mini serta 3 DC pihak ketiga. Sampai dengan akhir Desember 2023, AVIA telah memiliki sebanyak 118 pusat distribusi milik sendiri, ditambah dengan 14 pusat distribusi mini dan 40 pusat distribusi pihak ketiga.
Target 2024
Dengan kondisi ekonomi dan potensi pasar tahun ini, Perseroan membidik pertumbuhan 6 - 10 persen dengan pertumbuhan volume penjualan 4 - 8 persen.
Target itu diharapkan tercapai ditopang oleh sejumlah strategi bisnis seperti peluncuran produk baru di berbagai segmen untuk mendukung ekspansi basis konsumem demi menciptakan pertumbuhan yang pertumbuhan yang signifikan.
Avian juga bakal mempercepat penerapan mesin pewarnaan di gerai ritel untuk mendukung inovasi produk, memperluas pusat distribusi untuk memperkuat penetrasi produk dan ketersediaannya di pasar dan meluncurkan pengiriman ekspres ( kurang dari 2 jam) untuk memberikan kualitas layanan bagi pelanggan.