Emiten Pengelola Merugi, Waralaba Resto Texas Chiken Tutup Semua Gerai
CSMI mengalami kesulitan keuangan sejak pandemi Covid-19
Jakarta, FORTUNE - Emiten waralaba restoran cepat saji, PT Cipta Selera Murni Tbk (CSMI) bakal menutup seluruh gerai restoran Texas Chicken di Indonesia. Hal ini terjadi seiring berakhirnya kerja sama perusahaan dengan Cajun Global LCC pada 14 Maret 2023.
Dikutip dari laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), berssamaan dengan berakhirnya kerja sama waralaba dengan Cajun Global, terhitung sejak 28 Februari 2023, perseroan tidak bisa lagi menggunakan brand Texas Chicken. Dengan pembatalan perjanjian waralaba ini, Cajun selaku prinsipal memberikan keringanan kepada perseroan
berupa penghapusan utang royalti dan initial fee.
Direktur Citra Selera Murni, Radino Miharjo mengatakan perseroan mengalami kesulitan keuangan sejak pandemi Covid-19 sehingga menyebabkan penurunan omset dan pendapatan hingga akhir tahun 2021. Penurunan kinerja keuangan itu berlanjut pada 2022, sehingga perseroan tidak dapat merealisasikan perencanaan bisnisya seperti seperti pembukaan restoran baru.
Perseroan juga telah mencoba menyajikan menu-menu baru yaitu menu International, namun demikian tidak dapat meningkatkan penjualan karena masih dalam kondisi Pandemi.
"Saat ini semua restoran telah di tutup dan perseroan telah menyelesaikan semua penutupan restoran sesuai persetujuan dari pengelola mall," ujarnya dikutip dari keterbukaan informasi, Jumat (18/8).
Hingga semester I 2023, CSMI membukukan pendapatan sebesar Rp 1,78 miliar turun tajam 1.683 persen dibandingkan periode yang sama 2022 sebesar Rp31,39 miliar. Hal ini membuat perseroan menderita kerugian sebesar Rp4,04 miliar, membengkak dibanding periode sebelumnya sebesar Rp3,28 miliar.
Rencana usaha di 2023
Mengenai kelanjutan bisnisnya ke depan, Radino mengatakan pada semester II 2023 perseroan sudah berdiskusi dengan pemegang saham terkait rencana penggunaan aset-aset perseroan saat ini dan berharap dapat memulai usaha baru dalam tahun ini. Menurutnya, hal itu akan segera disampaikan kepada Otoritas jika usaha baru sudah dijalankan.
"Perseroan akan berusaha untuk membayar annual listing fee (ALF) dan membuka bisnis baru," katanya.
Meski begitu, ia tak menampik masih memiliki kendala terkait kebutuhan modal kerja dan reimage. Strategi untuk mengatasi hal tersebut menurutnya, dengan memenuhi cashflow yang cukup untuk perputaran modal kerja.
"Pemegang saham mayoritas berkomitmen dan pengendali berkomitmen dengan rencana dan target perseroan," ujarnya.
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham CSMI sejak perdagangan efek pada 23 Maret 2023 sejalan tidak dipenuhinya kewajiban PT Cipta Selera Murni Tbk (CSMI) dan adanya ketidakpastian atas kelangsungan usaha Perseroan.
"Bursa memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Efek PT Cipta Selera Murni Tbk (CSMI) di seluruh pasar terhitung sejak Sesi I Perdagangan Efek tanggal 21 Maret 2023, hingga pengumuman Bursa lebih lanjut," tulis BEI dalam pengumumannya.
BEI juga sebelumnya mengumumkan kemungkinan penghapusan saham atau delisting CSMI lantaransahamnya telah disuspensi sejak 18 Juli 2022 atau lebih setahun.