Gandeng Kimia Farma, Bukit Asam Jajaki Kerja Sama bidang Kesehatan
Kerja sama terkait instalasi, distribusi farmasi dan klinik.
Jakarta, FORTUNE - Emiten pertambangan, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menjajaki kerja sama di bidang farmasi dan layanan kesehatan dengan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) . Kerja sama ini diperkuat melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang diwakili Direktur PTBA, Arsal Ismail dan Direktur Utama Kimia Farma, David Utama.
PTBA melalui PT Bukit Multi Investasi (BMI) memiliki afiliasi yang bergerak di bidang layanan kesehatan, yaitu PT Bukit Asam Medika selaku pengelola rumah sakit dan apotek di wilayah operasional PTBA. Sementara KAEF, beroperasi di bidang kesehatan terintegrasi dari hulu ke hilir mencakup manufaktur farmasi, distributor produk kesehatan, apotek, klinik kesehatan, hingga laboratorium medis.
Arsal mengatakan, potensi kerja sama yang dijajaki PTBA dan KAEF meliputi kerja sama instalasi dan distribusi farmasi serta kerja sama terkait apotek dan klinik. Di samping itu, kedua perusahaan juga menyepakai potensi kerja sama terkait alat kesehatan dan laboratorium.
“Dalam rangka sinergi BUMN, PTBA dan KAEF menjajaki beberapa potensi kerja sama pada bidang farmasi dan layanan kesehatan. Kami berharap, kerja sama ini dapat saling menguntungkan,” kata Arsal, dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (10/11).
Kimia Farma juga berharap kolaborasi ini akan meningkatkan kualitas dan akses layanan kesehatan pada masyarakat melalui sumber daya yang dimiliki, baik oleh KAEF maupun PTBA.
Kerja sama dengan Kalbe
Sebelumnya, Kimia Farma dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) juga menandatangani MoU mengenai Pengembangan Kerja Sama Strategis Bidang Layanan Kesehatan. MoU ini menjadi salah satu langkah strategis perusahaan dan entitas anak dalam meningkatkan kerja sama melalui berbagai aktivitas, kegiatan, dan transaksi.
Pada saat yang sama, PT Medika Komunika Teknologi (KlikDokter), anak perusahaan Kalbe yang bergerak di bidang layanan kesehatan berbasis digital dan PT Kimia Farma Apotek, anak usaha Kimia Farma di sektor ritel kesehatan, menandatangani dua perjanjian kerja sama mencakup penebusan obat secara online dengan resep melalui aplikasi KlikDokter dan melalui marketplace KALStore yang dilakukan pelayanannya melalui outlet apotek KFA.
Perjanjian lainnya yaitu kerja sama tentang layanan telemedicine melalui video call pada aplikasi Kimia Farma Mobile.
Kolaborasi pada bidang layanan kesehatan ini menjadi bentuk komitmen Kimia Farma dan Kalbe dalam mendukung program kesehatan pemerintah melalui upaya preventif dan promotif. Sinergi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan akses layanan kesehatan kepada masyarakat.
Sepanjang semester I 2023, Kimia Farma membukukan pendapatan sebesar Rp4,95 triliun, meningkat sebesar 11,78 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp4,43 triliun.
“Raihan pendapatan Kimia Farma secara konsolidasi hingga Juni 2023 disokong oleh kuatnya penjualan produk dan peningkatan jasa layanan laboratorium medis dan klinik,” ungkap David Utama.
Dari sisi kategori produk, obat generik menyumbang pendapatan sebesar Rp1,07 triliun atau meningkat sekitar 25,26 persen dari Rp858,96 miliar. Selain itu, penjualan produk etikal dan lisensi juga meningkat 13,99 persen menjadi sebesar Rp1,89 triliun, dibandingkan periode yang sama 2022 yaitu sebesar Rp1,65 triliun.