Harga CPO Naik, DSNG Kantongi Laba Kuartal III-2024 Rp868 M
Bisnis sawit menyumbang 86% total pendapatan DSNG.
Jakarta, FORTUNE – Emiten produsen kelapa sawit, produk produk kayu, dan energi terbarukan, PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), mencatatkan laba sebesar Rp868 miliar pada kuartal III 2024. Laba tersebut tumbuh sebesar 72 persen year-on-year (YoY) bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama DSNG, Andrianto Oetomo mengatakan segmen kelapa sawit menjadi kontributor utama pendapatan perusahaan, menyumbang sekitar 86 persen dari total pendapatan.
Peningkatan laba tersebut didorong oleh kenaikan penjualan sebesar 9 persen (YoY), mencapai Rp7,2 triliun dari sebelumnya Rp6,6 triliun, serta penurunan harga pupuk yang berkontribusi positif terhadap efisiensi biaya. Dengan demikian, perseroan mampu menghasilkan kenaikan EBITDA sebesar 34 persen (YoY) menjadi Rp2,1 triliun.
Kinerja positif ini juga didukung oleh kenaikan harga jual rata-rata (Average Selling Price/ASP) untuk Crude Palm Oil (CPO), Palm Kernel (PK), dan Palm Kernel Oil (PKO), masing-masing 8, 28,2, dan 22,2 persen secara tahunan, dengan harga mencapai Rp12.421/kg untuk CPO, Rp6.559/kg untuk PK, dan Rp16.014/kg untuk PKO.
Pendapatan produk kayu panel menunjukkan perbaikan, dengan peningkatan sebesar 13,2 persen (YoY), mencapai Rp503 miliar seiring peningkatan volume penjualan. Hal ini disebabkan peluang pasar kayu yang banyak ditinggalkan oleh kompetitor saat tekanan ekonomi global terjadi pada tahun lalu.
Presiden Direktur Dharma Satya Nusantara , Andrianto Oetomo mengatakan perusahaan berupaya meningkatkan produktivitas dan menerapkan strategi tata kelola agar biaya produksi dapat dikendalikan dengan efektif.
"Hingga akhir 2023, kami telah melakukan peremajaan dengan menumbang 675 hektar pohon kelapa sawit yang kurang produktif dan menanam kembali 500 hektar untuk memastikan kebun kami berada dalam kondisi usia prima (prime age),” ujarnya dalam keterangan tertulis Rabu (30/10).
Segmen usaha Energi Terbarukan (Renewable Energy) juga memberikan kontribusi melalui penjualan palm kernel shell (PKS), dengan pendapatan sebesar Rp162 miliar. Komoditas ini merupakan salah satu produk ekspor utama yang dipasarkan ke Jepang bekerja sama dengan Erex Singapore Pte. Ltd. Hingga kuartal ini, DSNG telah mengekspor sebanyak 84 ribu ton PKS.
Pertumbuhan Produksi
Dari sisi produksi, jumlah Tandan Buah Segar (TBS) yang diproduksi oleh segmen kelapa sawit pada kuartal III-2024 mengalami penurunan sebesar 5,1% YoY, dari 1,64 juta ton menjadi 1,56 juta ton.
Penurunan ini sejalan penurunan produksi yang dialami oleh industri kelapa sawit,
terutama yang disebabkan oleh dampak cuaca kering yang terjadi sejak tahun lalu, terutama di wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
Perbaikan rendemen (yield recovery) cenderung terhenti di sepanjang 2024, sehingga pertumbuhan output CPO secara industri juga mengalami perlambatan.
Namun demikian, sepanjang 2024, perusahaan berhasil mencatatkan peningkatan tingkat Oil Extraction Rate (OER) yang berada di kisaran 24 persen. Hingga kuartal III-2024, OER meningkat 4,9 persen (YoY) dari 22,93 persen menjadi 24,04 persen.
Selain itu, kadar free fatty acid (FFA) mencapai 2,84 persen membaik dibandingkan batas standar 3 persen membuat CPO yang dihasilkan berkualitas premium.
Secara keseluruhan, total aset perseroan mencapai Rp17,4 triliun, naik 7,8 persen (YoY). Liabilitas perusahaan tercatat sebesar Rp7,8 triliun, sementara ekuitas mencapai Rp9,6 triliun.