Matahari Department Store (LPPF) Agresif Buka Gerai Jelang Ramadan
LPPF membuka 2 gerai di Semarang dan BSD Maret ini.
Jakarta, FORTUNE - Emiten ritel, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) agresif ekspansi menjelang Ramadan. Perusahaan membuka dua gerai baru yakni di The Park Semarang dan di Uptown Mall BSB City pada 18 Maret 2023. Dengan ekspansi ini, total gerai Matahari yang beroperasi di Indonesia jumlahnya mencapai 152 unit.
Sejalan dengan arah strategi perusahaan menjadi 'House of Specialists', kedua gerai baru ini menghadirkan konsep gerai baru yang lebih segar, guna meningkatkan pengalaman berbelanja pelanggan.
Matahari The Park Semarang dan Matahari Uptown Mall BSB City menyajikan konsep gerai baru yang segar dengan total luas masing-masing 6,400 meter persegi dan 4,500 meter persegi.
CEO Matahari, Terry O'Connor, mengatakan perusahaan telah membuka 4 gerai baru di tahun ini dari total 7 yang direncanakan dibuka sebelum Lebaran 2023. Perseroan optimistis kehadiran Matahari di Semarang dapat membawa nilai lebih bagi pelanggan yang lebih luas untuk merayakan Lebaran tahun ini.
"Dua gerai baru ini akan memperkuat posisi kami sebagai kekuatan ritel progresif yang menciptakan lapangan kerja dan peluang ekonomi di seluruh Indonesia, ”kata Terry dalam keterangan, Jumat (17/3).
Matahari The Park Semarang terletak di dekat lokasi strategis area perumahan dan hotel-hotel utama. Sementara, Matahari Uptown Mall BSB City terletak di daerah berkembang, dengan pusat industri baru, rumah sakit, universitas, sekola, klaster dan kompleks perumahan.
Kedua mal ini diharapkan menjadi solusi memenuhi kebutuhan pusat belanja, gaya hidup, dan hiburan dari 2 juta warga di Semarang, Jawa Tengah. Kehadiran Matahari turut pula mendukung perekonomian daerah di kedua gerai dengan mempekerjakan ratusan penduduk setempat.
Kinerja keuangan
Matahari membukukan penjualan sepanjang 2022 sebesar Rp 12,4 triliun, tumbuh 20,7 dibandingkan tahun sebelumnya Rp10,3 triliun. Kenaikan penjualan juga diikuti pertumbuhan laba bersih perusahaan hingga 51 persen.
Manajemen perusahaan mengatakan, kenaikan ini salah satunya terdorong oleh kuatnya permintaan di awal 2022, Lebaran dan aktivitas belajar ke sekolah, seiring aktivitas masyarakat yang mulai kembali normal pasca pandemi. Kendati demikian, perusahaan juga sempat merasakan dampak inflasi pada Oktober-November.
Margin kotor Matahari sepanjang 2022 mencapai 35,7 persen, naik tipis dibanding tahun sebelumnya 35 persen disokong oleh produk baru dan berkurangnya program diskon. EBITDA tahun lalu tercatat Rp 2 triliun, tumbuh signifikan 50,9 persen dari tahun 2021.
Adapun, laba bersih perseroan tahun lalu tercatat Rp1,4 Triliun, tumbuh 51,5 persen dari tahun sebelumnya Rp913 miliar, bahkan sedikit lebih tinggi dibanding 2019 menandakan kinerja perusahaan mulai kembali ke level sebelum pandemi.
Sedangkan pada kuartal IV 2022, dampak inflasi pada Oktober dan November yang ikut berpengaruh terhadap penjualan, mampu diimbangi dengan kenaikan penjualan periode Natal sebesar dua digit, menghasilkan pertumbuhan penjualan sebesar 5,2 persen sepanjang kuartal tersebut.
Hingga akhir tahun lalu perusahaan menyatakan telah menyelesaikan pembukaan 10 gerai baru dengan format baru dan merencanakan 7 lokasi baru untuk pembukaan gerai baru sebelum Lebaran tahun ini.