Perusahaan Afiliasi RMKE IPO, Incar Dana Rp112 M
Perusahaan akan menawarkan maksimal 250 juta saham.
Jakarta, FORTUNE - Perusahaan terafiliasi PT RMK Energy Tbk (RMKE), PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) siap melantai atau melakukan penawaran umum perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) .
Perusahaan tengah melakukan penawaran awal atau bookbuilding pada 10-13 Juli 2023 dengan rentang harga Rp350- Rp450 per saham.
RMKO berencana menawarkan sebanyak-banyaknya 250 juta lembar saham, atau maksimal 20 persen dari total jumlah saham yang dicatatkan. Dengan demikian, dari IPO ini perusahaan menargetkan bisa meraup dana segar hingga Rp112,5 miliar.
"Dana dari hasil penawaran umum seluruhnya akan dipergunakan untuk modal kerja dalam mendukung kegiatan usaha," tulis manajemen perseroan dalam keterangan resmi, Selasa (11/7).
Calon emiten berkode saham RMKO usai menerima izin efektif dari OJK ini menunjuk PT Victoria Sekuritas Indonesia sebagai Penjamin Pelaksana Emisi dalam IPO perseroan.
RMKO merupakan perusahaan dengan spesialisasi bisnis jasa batubara terintegrasi yang menyediakan jasa penunjang pertambangan dan jasa penyewaan alat-alat berat.
Jasa yang ditawarkan oleh RMKO di antaranya persiapan infrastruktur pertambangan, penambangan batubara, persiapan dan pembangunan jalan pengangkutan, jasa pengangkutan batubara, persiapan infrastruktur emplasemen sampai pemuatan batubara, serta penyewaan alat-alat berat.
Kinerja keuangan RMKO
Pada 2022, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp184,87 miliar atau naik 6,5 kali lipat sejak beroperasinya tambang in-house RMKE, PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE) pada 2021.
Pendapatan perseroan juga diklaim naik signifikan sejak 2021 dengan CAGR 2020-2022 sebesar 7,9 kali. Jasa pertambangan dan jasa sewa alat berat masing-masing berkontribusi sebesar 55,6 persen dan 44,4 persen terhadap total pendapatan perseroan. Seiring dengan peningkatan pendapatan usaha, perseroan juga berhasil meningkatkan laba bersih usaha sebesar 7,4 kali lipat menjadi Rp19,08 miliar.
Direktur Utama PT Royaltama Mulia Kontraktorindo, Vincent Saputra mengatakan IPO ini dapat mendukung RMKO untuk meningkatkan layanan jasa penunjang pertambangan dan logistik yang terintegrasi di Sumatra Selatan.
RMKO menjadi pelengkap jasa logistik pada proses hulu yang juga nantinya akan menunjang kegiatan usaha hilir RMKE yang fokus pada jasa logistik batubara. Dengan terintegrasinya jasa logistik hulu ke hilir ini, kinerja grup dapat meningkat secara berkelanjutan.
“Potensi batubara di Sumatra Selatan masih sangat besar, apabila infrastruktur di hulu dan hilir sudah terkoneksi dengan baik, serta tersedianya jasa penunjang pertambangan yang profesional, kami optimis dapat meningkatkan kapasitas produksi di Sumatra Selatan," katanya.
Manajemen juga menargetkan RMKO dapat menggarap proyek-proyek nongrup yang tidak terbatas di Sumatra Selatan dan terbuka dengan peluang logistik komoditas lain kedepannya.
Direktur Keuangan PT Royaltama Mulia Kontraktorindo, Nathania Pricilla Saputra mengatakan, fokus mendukung kinerja grup dengan menggarap tambang in-house RMKE. Namun dengan dibukanya akses hauling road ke Muara Enim, yang ditargetkan selesai pada tahun ini, RMKO dapat meningkatkan pendapatan tidak berelasi dengan menggarap tambang-tambang potensial di Sumatra Selatan. Dengan demikian, RMKE dan RMKO dapat menjadi one-stop solution yang memberikan jasa logistik batubara dari proses hulu ke hilir.
“Melalui MoU afiliasi RMKE bersama PTBA, RMKO juga dapat berkontribusi pada proses hulu dengan mengangkut batubara milik PTBA melalui hauling road hingga pemuatan batubara pada stasiun muat Gunung Megang dengan menggunakan Train Loading System (TLS) dan RMKE melanjutkan proses hilir dengan melakukan bongkaran dan muat tongkang batubara di Stasiun Simpang dan Pelabuhan Kramasan," katanya.