Semen Indonesia Kantongi Laba Bersih Rp562 miliar di Kuartal I 2023
SMGR ungkap strategi mengelola biaya di tengah persaingan.
Jakarta, FORTUNE - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) mencatat pertumbuhan kinerja keuangan konsolidasian pada kuartal I tahun 2023. Sepanjang periode tersebut, produsen semen pelat merah ini secara total membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 4,5 persen dengan pertumbuhan laba bersih 11 persen.
Di sisi lain, beban pokok pendapatan tercatat sebesar Rp6,49 triliun dengan EBITDA sebesar Rp1,88 triliun.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, pada kuartal I tahun 2023 SIG mencatatkan peningkatan pendapatan Rp8,93 triliun, tumbuh jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp8,55 triliun. Kenaikan pendapatan juga disertai dengan pertumbuhan laba bersih menjadi Rp562 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp506 miliar.
”Kinerja positif yang dicatatkan SIG pada kuartal I tahun 2023 menunjukkan kemampuan strategi bisnis perusahaan menjaga profitabilitas di tengah persaingan pasar yang ketat, pelemahan permintaan semen domestik, serta peningkatan biaya energi sebagai akibat dari tingginya harga batu bara dan bahan bakar minyak,” katanya di Jakarta, Kamis (4/5).
Untuk mengatasi permintaan pasar yang terkontraksi dan tingginya biaya komoditas, SIG fokus mengelola permintaan di pasar pada level mikro dengan berhati-hati melalui pendekatan sesuai dengan karakteristik masing-masing pasar di setiap daerah serta optimalisasi jaringan distribusi maupun pengelolaan pelanggan.
Dalam pelaksanaannya, strategi tersebut dinilai tepat sasaran dan membantu SIG dalam mengelola biaya dan pendapatan sehingga berkontribusi terhadap peningkatan profitabilitas perusahaan.
Perseroan juga mengklaim mampu menekan beban operasional yang ditopang oleh penurunan beban penjualan. Kemampuan pengelolaan arus kas juga telah membantu perseroan mampu menekan beban keuangan di tengah kenaikan tingkat suku bunga pasar.
Adapun, terkait dampak kenaikan harga batu bara, perseroan mengatakan hal tersebut mampu dimitigasi dengan mengamankan pasokan batu pada harga pasar domestik (DMO), sehingga postur biaya dapat lebih terkendali. Langkah tersebut dibarengi dengan pemanfaatan sumber energi alternatif secara lebih intensif dari limbah industri maupun sampah perkotaan, serta pemanfaatan teknologi panel surya.
Peluang industri bahan bangunan
Di tengah berbagai tantangan dan kondisi kelebihan pasokan, manajemen SIG menilai prospek industri bahan bangunan, khususnya semen, di tahun-tahun mendatang masih menjanjikan, baik di segmen semen kantong maupun semen curah.
Untuk semen kantong, pertumbuhan penduduk Indonesia sekitar 1 persen per tahun akan menjadi pendorong permintaan fasilitas perumahan dalam jangka panjang. Terlebih dengan backlog perumahan telah mencapai lebih dari 12 juta unit pada 2022.
Sementara itu, pertumbuhan di segmen semen curah akan didorong oleh program-program pembangunan infrastruktur yang terus dilanjutkan oleh Pemerintah Indonesia. Program besar yang akan menjadi salah satu faktor penggerak bagi segmen ini adalah pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Menurut Vita, untuk menangkap prospek pasar tersebut, SIG telah menyiapkan strategi bisnis di tahun 2023 yang akan menyempurnakan strategi bisnis di tahun 2022 lalu. Secara umum, SIG akan mengoptimalkan utilisasi produksi, baik melalui penjualan di pasar domestik maupun ekspor, dan berinovasi menciptakan diversifikasi produk, hingga peningkatan keunggulan operasional.
"SIG akan semakin sensitif terhadap kebutuhan pembangunan yang terus berkembang, sehingga mendorong Perusahaan untuk terus berinovasi melengkapi portofolio produk. Keberadaan fasilitas produksi dan distribusi yang kuat dan luas, serta kekuatan finansial yang solid akan mendukung SIG dalam menjalankan operasional yang efektif dan efisien," ujarnya.
Jadwal pembagian dividen SMGR
Berdasarkan hasil RUPS Tahunan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk yang dilaksanakan 17 April 2023, perseroan akan membagikan dividen untuk tahun buku 2022 sebesar Rp1,65 triliun atau sekitar Rp245,19 per saham. Jumlah itu setara dengan 70 persen dari total laba bersih yang diperoleh perusahaan pada 2022 sebesar Rp2,36 triliun.
Adapun, dividen bagian negara atas kepemilikan 51,203 persen saham akan diberikan sebesar Rp847,60 miliar.
Selain untuk dividen tunai, hasil RUPST juga menyetujui pengalokasian 30 persen dari laba bersih perseroan atau sekitar Rp709 miliar sebagai dana cadangan. Berikut jadwal pembagian dividen selengkapnya:
- Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi : 3 Mei 2023
- Cum dividen di pasar tunai : 5 Mei 2023
- Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi : 4 Mei 2023
- Ex dividen di pasar tunai: 8 Mei 2023
- Recording date : 5 Mei 2023
- Pembayaran dividen tunai : 17 Mei 2023