Triputra Agro Dirikan Usaha Patungan di Sektor Energi Hijau
Perusahaan patungan akan memulai produksi pada 2025.
Fortune Recap
- PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) gandeng perusahaan Jepang, Aisin Takaoka Co.Ltd untuk mendirikan perusahaan patungan memproduksi biokokas berbasis cangkang sawit.
- Biokokas ini menjadi bahan bakar alternatif industri pengecoran baja yang mengurangi emisi karbon dan limbah, serta diharapkan dapat menciptakan lingkungan berkelanjutan.
- Perusahaan patungan ini ditargetkan mulai produksi pada paruh kedua 2025 untuk memenuhi kebutuhan biokokas secara global, sebagai bagian dari komitmen keberlanjutan perusahaan.
Jakarta, FORTUNE - Emiten perkebunan, PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) gandeng perusahaan Jepang, Aisin Takaoka Co.Ltd—bagian dari Aisin Corporation yang mayoritas sahamnya dimiliki Toyota Motor Coporation— bekerjasama mendirikan perusahaan patungan yang memproduksi biokokas berbasis cangkang Sawit. Kerja sama tersebut menandai komitmen perusahaan dalam pengembangan Energi Hijau mewujudkan karbon netral.
Biokas berbasis cangkang sawit merupakan terobosan hasil riset dan pengembangan Aisin Takaoka dan merupakan produk pertama di dunia. Pengebangan biokas ini merupakan teknologi baru yang bertujuan sebagai bahan bakar alternatif industri pengecoran baja (foundry) yang selama ini masih bergantung pada batu bara kokas.
Pemanfaatan cangkang sawit sebagai biokokas merupakan upaya kedua perusahaan dalam mendorong penggunaan energi hijau, dikarenakan biokokas dalam mengurangi emisi karbon dan limbah, sebagai tantangan utama yang dihadapi industri pengecoran baja. Hal ini diharapkan, dapat berkontribusi dalam mewujudkan karbon netral dan menciptakan lingkungan berkelanjutan.
Presiden Triputra Agro Persada, Tjandra karya Hermanto mendukung penuh pendirian Joint Venture company dengan Aisin Takaoka. "Kerja sama ini selaras dengan komitmen keberlanjutan kami dengan target menjadi perusahaan netral karbon pada 2036," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (24/6).
Target operasi
Perusahaan patungan ini ditargetkan mulai produksi pada paruh kedua 2025, untuk memenuhi kebutuhan biokokas secara global.
Presiden Aisin Takaoka, Makoto Okuda menjelaskan, hasil pengembangan biokokas berbasis cangkang sawit ini dapat menggantikan sepenuhnya penggunaan batubara kokas dalam industri tanpa mengurangi kualitas pembakaran.
Biokokas berbasis cangkang sawit ini dikembangkan dengan tujuan mengurangi emisi karbon pada proses pengecoran baja yang selama ini menjadi tantangan utama industri. “Bersama Triputra Agro Persada, kami memiliki filosofi yang sama untuk mengembangkan energi hijau dalam mengembangkan karbon netral," katanya.
Melalui TAPG Sustainability, Triputra Agro Persada telah melakukan sejumlah inisiatif keberlanjutan. Pada 2023, perseroan telah mengoperasikan pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg) berbasis limbah cair sawit untuk memasok kebutuhan listrik kernel crushing plant (KCP) untuk mengurangi emisi dari limbah sekaligus pemanfaatan energi baru terbarukan.
Perseroan juga secara konsisten meningkatkan cakupan areal stok karbon tinggi (SKT) dan nilai konservasi tinggi (NKT) .