Adaro Minerals Berencana Buka Tiga Tambang Batu Bara
ADMR sedang melakukan proses studi untuk pembukaan tambang.
Jakarta, FORTUNE - PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) berencana membuka tiga tambang Batu Bara untuk memenuhi permintaan dari pasar batu bara metalurgi.
Direktur Adaro Minerals Indonesia, Totok Azhariyanto, menyatakan ADMR saat ini tengah melakukan proses studi terperinci terhadap tiga tambang dan eksplorasi lanjutan.
“Harapannya dapat data yang lebih detail untuk dapat mengembangkan pembuatan rencana sehingga menjadi lebih baik,” kata dia dalam acara Public Expose Live 2023, Senin (27/11).
Sejauh ini ADMR melalui anak perusahaannya telah mengoperasikan dua konsesi Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), yaitu melalui PT Lahai Coal (LC) dan PT Maruwai Coal (MC).
ADMR sedang melakukan persiapan infrastruktur seperti jalur logistik, penyimpanan bahan bakar, hingga akomodasi karyawan untuk kedua tambang tersebut.
Akomodasi karyawan tambang akan dilakukan pada awal tahun depan.
Perusahaan itu pun masih memiliki wilayah produksi batu bara dari Juloi Coal, Kalteng Coal, dan Sumber Barito Coal, yang masing-masing memiliki cadangan batu bara 55,5 juta ton, 17,7 juta ton, dan 5,8 juta ton.
Kejar target produksi 6 juta ton batu bara
Sementara itu, Wakil Presiden Direktur Adaro Minerals Indonesia, Iwan Dewono Budiyono mengatakan ADMR akan secara bertahap meningkatkan produksi seiring penambahan permintaan dari industri.
“Kami berencana untuk meningkatkan produksi batu bara hingga 6 juta ton dari dua tambang yang sudah berproduksi,” katanya.
Pembukaan tambang baru sendiri akan dilakukan secara bertahap, dan akan dilaporkan kepada publik.
“Jadi, setiap tahun kami usahakan ada progres yang signifikan untuk pembukaan itu,” ujarnya.
Hingga September 2023, ADMR mencatat volume produksi 3,98 juta ton dengan penjualan 3,01 juta ton pada sembilan bulan pertama 2023 (9M23), masing-masing naik 55 persen dan 38 persen dibandingkan dengan periode serupa tahun lalu.
Produk batu bara metalurgi ADMR yang berkualitas tinggi dijual ke berbagai produsen baja di Jepang, Cina, India, Indonesia, dan Korea Selatan.
ADMR mencatat volume pengupasan lapisan penutup 13,81 juta bcm, atau naik 128 persen dari sembilan bulan pertama 2022, sehingga nisbah kupas pada periode sama untuk tahun ini mencapai 3,4 kalinya.