MARKET

Laba Naik Hampir Dua Kali Lipat, GGRM Absen Bagikan Dividen

GGRM telah mendapatkan persetujuan pada RUPST bulan lalu.

Laba Naik Hampir Dua Kali Lipat, GGRM Absen Bagikan DividenLogo Gudang Garam. (Shutterstock/Ahmad Saifulloh)
02 July 2024

Fortune Recap

  • PT Gudang Garam Tbk (GGRM) memutuskan absen membagikan dividen tahun buku 2023.
  • GGRM membukukan laba mencapai Rp5,32 triliun namun tidak membagikan dividen kepada pemegang saham.
  • Pendapatan GGRM mengalami penurunan sebesar 4,60 persen menjadi Rp118,9 triliun dari sebelumnya yang sebesar Rp124,6 triliun.
  • GGRM mendirikan anak usaha baru, PT Surya Sapta Agung Tol (SSAT) di Kediri dengan modal dasar mencapai Rp3,5 triliun.
  • Surya Sapta Agung Tol akan menjalankan kegiatan usaha
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) memutuskan absen membagikan Dividen  tahun buku 2023. Keputusan ini telah disepakati dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada Jumat (28/6).

Keputusan absen membagikan dividen berbanding terbalik dengan kinerja perseroan. Sepanjang tahun lalu, GGRM membukukan laba mencapai Rp5,32 triliun, naik 92 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatatkan laba Rp2,77 triliun.

Dalam pengumuman risalah hasil RUPST tersebut, manajemen GGRM mengatakan seluruh perolehan laba pada tahun 2023 dimasukkan dalam akun saldo laba dan akan digunakan untuk menambah modal kerja. "Sehingga perseroan tidak membagikan dividen kepada pemegang saham," tulis manajemen, Selasa (2/7).

Berdasarkan laporan keuangan 31 Desember 2023, pendapatan GGRM mengalami penurunan sebesar 4,60 persen secara tahunan menjadi Rp118,9 triliun dari sebelumnya yang sebesar Rp124,6 triliun.

Koreksi pendapatan GGRM disebabkan oleh kinerja penjualan di dalam negeri yang turun 4,66 persen menjadi Rp117,45 triliun, sementara ekspor mencetak Rp1,49 triliun atau naik 0,98 persen secara tahunan.

Berdasarkan segmentasinya, pendapatan yang bersumber dari sigaret kretek mesin tercatat sebesar Rp96,02 triliun, atau turun 15,97 persen secara tahunan dibandingkan 2022 yang mencapai Rp123,19 triliun. Adapun pendapatan sigaret kretek tangan naik 6,10 persen menjadi Rp9,3 triliun.

Meski pendapatan menurun, GGRM mampu mengurangi biaya pokok pendapatan hingga 8,13 persen secara tahunan menjadi Rp104,35 triliun. Dengan demikian, perseroan membukukan laba bruto sebesar Rp14,59 triliun alias meningkat 31,54 persen secara tahunan.

Related Topics