Pendapatan BSDE Tumbuh, Tapi Laba Terkoreksi Dua Digit
Bangunan dan penjualan tanah mendominasi pendapatannya.
Fortune Recap
- PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) meraih pendapatan Rp11,54 triliun pada 2023, tumbuh 12,74% secara tahunan.
- Laba bersih perusahaan turun 20,04% menjadi Rp1,95 triliun disebabkan oleh naiknya harga pokok penjualan dan biaya operasional.
- Kontribusi pendapatan terbesar berasal dari segmen penjualan tanah, bangunan, dan strata title yang menyumbang 85,15% dari total pendapatan usaha.
Jakarta, FORTUNE – Emiten Properti, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), mengantongi pendapatan Rp11,54 triliun sepanjang 2023, dengan pendapatan yang tumbuh 12,74 persen secara tahunan.
Namun, untuk laba bersih, perseoran hanya mencatatkan Rp1,95 triliun atau turun 20,04 persen dibandingkan dengan capaian 2022 yang senilai Rp2,43 triliun.
“Hal ini disebabkan oleh naiknya harga pokok penjualan dan biaya operasional,” kata Direktur BSDE, Hermawan Wijaya, dalam siaran pers, Kamis (14/3).
Kontribusi pendapatan BDSE terbesar disumbang oleh segmen penjualan tanah, bangunan dan strata title. Pada akhir 2023, segmen ini membukukan Rp9,83 triliun atau setara 85,15 persen dari total pendapatan usaha secara konsolidasian.
Segmen dengan kontributor terbesar kedua sepanjang 2023 berasal dari segmen sewa. Segmen tersebut membukukan pendapatan usaha Rp917,69 miliar atau 7,95 persen terhadap total pendapatan secara konsolidasian.
Kenaikan beban-beban perusahaan
Pertumbuhan pendapatan juga diikuti oleh pertumbuhan beban pokok penjualan (BPP) yang naik 50,39 persen menjadi Rp5,13 triliun. Tahun lalu, pos ini mencatat angka Rp3,41 triliun.
Selanjutnya, total beban usaha pada akhir 2023 tercatat tumbuh 12,19 persen menjadi Rp3,50 triliun dibandingkan 2022 yang sebesar Rp3,12 triliun.
BDSE telah memutuskan untuk berinvestasi pada proyek-proyek yang potensial, dan telah membuahkan hasil. Pendapatan dividen tumbuh 51,01 persen menjadi Rp4,97 triliun dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp3,29 triliun.
Sedangkan untuk pendapatan bunga dan investasi, terdapat pertumbuhan positif 49,56 persen menjadi Rp497,14 miliar dibandingkan dengan 2022 yang sebesar Rp332,40 miliar.
Hermawan berharap setelah pelaksanaan Pemilu, perekonomian dapat kembali berjalan normal.
“Posisi kas dan setara kas sebesar Rp9,43 triliun, serta persediaan sebesar Rp14,31 triliun, akan menjadi bekal positif bagi kami untuk melanjutkan pertumbuhan berkelanjutan,” ujarnya.