MARKET

Pendapatan Terkoreksi, Prodia Siapkan Strategi Hadapi Sisa 2024

Pendapatan tiga kuartalan Prodia terkoreksi tipis.

Pendapatan Terkoreksi, Prodia Siapkan Strategi Hadapi Sisa 2024Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty saat paparan publik di kantornya, Jakarta, Kamis (18/4). (Eko Wahyudi/ FORTUNE Indonesia)
31 October 2024

Fortune Recap

  • PRDA mencatat pendapatan Rp1,59 triliun pada 9 bulan pertama 2024, turun 0,9% dari tahun sebelumnya.
  • Laba bersih PRDA Rp194 miliar pada kuartal-III 2024, turun 17,5% secara tahunan.
  • Direktur Utama Prodia mempersiapkan strategi bisnis hingga akhir 2024 untuk meningkatkan pendapatan dan kontribusi terhadap kinerja perseroan.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) membukukan pendapatan sebesar Rp1,59 triliun pada sembilan bulan pertama 2024. Perolehan ini terkoreksi 0,9 persen bila dibandikan dengan periode sama tahun lalu yang mengantongi Rp1,61 triliun.

Pada sisi bottom line, PRDA mengantongi laba bersih Rp194 miliar pada kuartal-III 2024, atau tertekan 17,5 persen secara tahunan bila dibandingkan dengan perolehan tahun lalu.

Untuk mengejar pertumbuhan pendapatan, Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty,  mengatakan sedang mempersiapkan sejumlah strategi bisnis yang akan dilaksanakan hingga akhir 2024 dan direncanakan menjadi pilot program pada 2025. Diharapkan strategi ini mampu mempertahankan dan berkontribusi terhadap kinerja bisnis perseroan, di tengah ketidakpastian situasi perekonomian nasional.

“Hingga kuartal-IV 2024, beberapa program khusus akan dilaksanakan, termasuk peringatan Hari Kesehatan Nasional yang didukung dengan berbagai program untuk meningkatkan kontribusi pendapatan. Optimisme ini juga didorong dengan meningkatnya permintaan pemeriksaan kesehatan dari corporate client,” kata dia dalam keterangan resmi, Kamis (31/10).

Selain itu, Prodia sedang dalam proses mempersiapkan business model yang akan diterapkan pada 89 cabang klinik dari 152 cabang tersedia.

Melalui klinik ini, PRDA akan melakukan segmentasi dan kategorisasi pasar berdasarkan kekhasan di tiap daerahnya. Harapannya, ini sesuai dengan voice of customer agar lebih mudah dipahami oleh masyarakat untuk membedakan layanan yang disediakan antara Klinik Prodia dengan Laboratorium Klinik Prodia.

“Kemudian, kami juga masih akan terus melanjutkan penetrasi digital melalui aplikasi U by Prodia guna mendukung kemudahan dan kelengkapan layanan diagnostik yang kami tawarkan bagi pelanggan. Perseroan optimis sejumlah strategi yang telah disiapkan dapat menstimulasi pertumbuhan kinerja Perseroan,” ujarnya.

Kontribusi pendapatan PRDA berdasarkan pelanggan paling besar adalah individu dengan nilai Rp502,35 miliar. Kemudian diikuti dengan referensi dari dokter Rp464,23 miliar, dan referensi pihak ketiga Rp434,64 miliar. Terakhir sumbangsih dari klien korporasi mencapai Rp197,19 miliar.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.