4 Cara Memilih Saham Cuan ala Warren Buffett, Terapkan!
Berikut cara Buffett memilih saham dan portofolionya.
![4 Cara Memilih Saham Cuan ala Warren Buffett, Terapkan!](/_next/image?url=https%3A%2F%2Fimage.fortuneidn.com%2Fpost%2F20220820%2Fwaren-buffett-243e920b9731f31f6c7ef116949b3818-5b2fa04a2629b2b26e545a5812c06ec7.jpg%3Fwidth%3D990%26height%3D660%26format%3Davif&w=2048&q=75)
Fortune Recap
- Warren Buffett merupakan investor brilian yang mengandalkan analisis fundamental dalam memilih saham.
- Buffett fokus pada rasio utang terhadap ekuitas, return on equity (ROE), margin keuntungan bersih, dan harga saham dibandingkan dengan nilai wajar.
- Daftar 10 saham terbesar milik Warren Buffet pada 2024 meliputi Apple, American Express, Bank of America, Coca-Cola, Chevron, Occidental Petroleum, Moody's, Kraft Heinz, Chubb Limited, dan Davita.
Mungkin Anda sudah tidak asing dengan Warren Buffett dalam dunia investasi. Warren Buffet dikenal sebagai salah satu investor paling brilian dalam sejarah dan menjadi teladan bagi para pelaku pasar saham.
Sejak memulai perjalanan investasinya pada usia 11 tahun dengan membeli tiga lembar saham Cities Services, Buffett telah menunjukkan pemahaman yang luar biasa tentang dunia investasi. Pendekatan dan prinsip investasinya sering dijadikan referensi oleh banyak investor dalam bertransaksi saham.
Secara umum, Buffett lebih mengandalkan metode analisis fundamental yang menilai kinerja bisnis perusahaan atau dikenal dengan pendekatan quality investing. Ia mencari perusahaan yang memiliki kualitas bisnis unggul, sehingga mampu bertahan dalam berbagai situasi.
Lantas, bagaimana cara sukses Buffett dalam berinvestasi melalui saham? Berikut cara memilih Saham Cuan ala Warren Buffett yang menarik disimak.
Cara memilih saham cuan ala Warren Buffet
![warren buffett](/_next/image?url=https%3A%2F%2Fimage.fortuneidn.com%2Fpost%2F20241212%2Fwwwsunshipfilmscom-forbes-400-summit-on-philanthropy-6-8-16-at-riviera-wtc860-114-of-32-1200x801-69796d1b8ed6f9efc37d28f835cd3e10-cb7c21426dc5f41adf42569ea039f104.jpg%3Fwidth%3D570%26height%3D380%26format%3Davif&w=1200&q=75)
Berbeda dengan sebagian besar investor lainnya, Warren Buffett tidak menggunakan analisis teknikal dalam memilih saham seperti teknik Moving Average (MA), Relative Strength Index (RSI), atau On-Balance Volume (OBV).
Warren Buffett justru mengandalkan analisis fundamental dengan memeriksa laporan keuangan perusahaan secara menyeluruh. Dalam menganalisis laporan keuangan, ada beberapa indikator utama yang sangat diperhatikan dan berpengaruh pada keputusannya untuk membeli saham perusahaan.
Berikut cara memilih saham menurut Warren Buffet:
1. Lihat rasio utang terhadap ekuitas
Saham yang baik umumnya berasal dari perusahaan dengan rasio utang terhadap ekuitas yang rendah. Rasio ini dihitung dengan membagi total utang perusahaan dengan total ekuitasnya dalam suatu periode.
Rasio Debt to Equity Ratio (DER) yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan lebih banyak mengandalkan ekuitas daripada utang untuk membiayai operasionalnya.
Secara umum, saham yang layak dibeli adalah saham perusahaan dengan DER di bawah 1. Namun, hal ini bisa bervariasi antar industri, sehingga tidak boleh dijadikan satu-satunya acuan dalam penilaian saham.
2. Return on Equity (ROE)
Selanjutnya, Buffett juga memperhatikan indikator Return on Equity (ROE) dalam memilih saham. ROE menggambarkan seberapa efektif perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari ekuitas yang dimilikinya. ROE dihitung dengan membagi laba bersih perusahaan dengan total ekuitasnya dalam periode tertentu.
Makin tinggi ROE, makin baik perusahaan dalam menghasilkan laba bersih bagi pemegang saham, menjadikan saham tersebut lebih menarik. Namun, saat menganalisis ROE, sebaiknya gunakan periode panjang (5–10 tahun) untuk mengidentifikasi perusahaan yang mampu mempertahankan ROE yang baik dan konsisten selama bertahun-tahun.
3. Margin keuntungan bersih
Margin keuntungan bersih (Net Profit Margin/NPM) adalah indikator lain yang sering digunakan Buffett untuk menilai saham yang bagus. NPM mengukur persentase laba bersih yang diterima perusahaan dari total pendapatan dalam suatu periode. Caranya dengan membagi laba bersih dengan pendapatan bersih, lalu mengalikan dengan 100.
Makin tinggi NPM, makin efisien perusahaan dalam mengelola biaya. Saham yang baik biasanya memiliki rasio NPM yang tinggi dan stabil, atau bahkan meningkat dari tahun ke tahun.
4. Saham dijual di bawah nilai wajar
Strategi value investing yang digunakan oleh Warren Buffett fokus pada mencari saham yang sedang dijual di bawah nilai wajarnya, atau bisa disebut “saham diskon". Untuk menilai hal ini, investor perlu menghitung nilai intrinsik saham dan membandingkannya dengan harga pasar saat ini, apakah saham tersebut dijual lebih mahal atau lebih murah.
Hingga kini, tidak ada metode yang pasti untuk menghitung nilai intrinsik saham karena setiap investor dapat memiliki pandangan berbeda. Dua metode yang paling populer adalah Discounted Cash Flow (DCF) dan Price to Earnings Ratio (PER).
Selain keempat faktor di atas, Buffett juga mempertimbangkan keunikan produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan sebelum memutuskan apakah sahamnya layak dibeli. Produk atau jasa yang unik sulit untuk ditiru oleh pesaing, yang memungkinkan perusahaan memperoleh margin keuntungan lebih besar.
10 saham terbesar di portofolio Warren Buffett
![Pengusaha dan investor AS, Warren Buffet](/_next/image?url=https%3A%2F%2Fimage.fortuneidn.com%2Fpost%2F20230508%2Fwarren-buffet-1-7f9cb41eb4a0209d7e638dc3b2d465fb-5c878325c3e05d3850644b9769b456ca.png%3Fwidth%3D570%26height%3D380%26format%3Davif&w=1200&q=75)
Warren Buffett, CEO Berkshire Hathaway yang dikenal dengan julukan "Oracle of Omaha" karena keahliannya dalam berinvestasi, memiliki sejumlah saham besar di portofolionya. Berikut daftar 10 saham terbesar milik Warren Buffet pada 2024 berdasarkan laporan Form 13F yang diajukan ke Securities and Exchange Commission (SEC):
- Apple (AAPL): US$87,37 miliar
- American Express (AXP): US$38,09 miliar
- Bank of America (BAC): US$34,14 miliar
- Coca-Cola (KO): US$28,79 miliar
- Chevron (CVX): US$16,78 miliar
- Occidental Petroleum (OXY): US$13,38 miliar
- Moody's (MCA): US$11,90 miliar
- Kraft Heinz (KHC): US$11,73 miliar
- Chubb Limited (CB): US$7,88 miliar
- Davita (DVA): US$5,44 miliar
Demikianlah cara memilih saham cuan ala Warren Buffet yang berfokus pada aspek fundamental. Semoga bermanfaat.
Disclaimer: Fortune Indonesia tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi saham yang terjadi. Sebelum membeli atau menjual saham, lakukan penelitian yang lebih mendalam, dan setiap keputusan sepenuhnya berada di tangan investor.