Daftar Emiten Media di Bursa Efek Indonesia
Dari Tempo hingga Mahaka, Ini daftar emiten media di bursa.
Jakarta, FORTUNE - Sejumlah perusahaan media (publisher) di Indonesia mencatatkan sahamnya di bursa efek Indonesia. Mereka berlomba mendapatkan pendanaan dan mengembangkan serta mengelola bisnisnya lebih transparan dan akuntabel. Beberapa perusahaan bahkan berhasil melebarkan sayap bisnisnya tidak hanya dalam hal penerbitan berita melainkan juga produksi konten di media sosial.
Lantas apa saja perusahaan media yang sahamnya tercatat di bursa? Berikut daftarnya:
PT Tempo Inti Media Tbk - TMPO
Tempo merupakan salah satu media kesohor di Indonesia karena punya andil dalam memperjuangkan kebebasan pers pada masa rezim Orde Baru. Perusahaan yang bergerak dalam produksi dan penerbitan surat kabar ini mengklarifikasi bisnisnya ke dalam dua segmen: penerbitan dan percetakan. Produk utamanya adalah Tempo, sebuah majalah berita mingguan, harian serta portal berita online.
Beberapa produk lain perusahaan ini adalah Majalah Aha!, sebuah majalah anak-anak bulanan, dan majalah beragam gaya, yakni Travelounge dan KOMUNIKA. Bisnis percetakannya dijalankan oleh anak perusahaannya, PT Temprint.
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK)
Emtek bergerak di bidang media digital sebagai bisnis utama, dan didukung infrastruktur dan jasa informasi & komunikasi, perbankan serta kesehatan.
Perseroan ini didirikan pada 3 Agustus 1983 dengan nama PT Elang Mahkota Komputer. Pada 10 Maret 1997, perusahaan berganti nama menjadi PT Elang Mahkota Teknologi (EMTEK)—yang merupakan induk dari Emtek Group.
Perusahaan yang dinaungi oleh emiten ini di antaranya yaitu SCTV, Indosiar, Bukalapak, KlikDokter, portal lowongan kerja (karir.com, Qerja, Jobs.id), dompet digital DANA, berinvestasi pada PT Kapanlagi Dot Com dengan 9 portal digital ternama.
PT Arkadia Digital Media Tbk (DIGI)
Emiten yang terdaftar di bursa sejak 18 September 2018 ini adalah grup media digital yang independen dan terintegrasi. Menjadi salah satu pemain dalam konstelasi industri media Indonesia, perusahaan ini berupaya untuk menggapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan secara bertahap memperluas bisnisnya ke berbagai platform media digital dan layanan terkait lainnya.
Arkadia mengelola beberapa platform media digital; membuat konten dalam berbagai format untuk penggunaan internal dan eksternal; menyediakan konten yang berharga bagi perusahaan telekomunikasi; serta membangun sinergi dan kerja sama dengan berbagai media player digital lokal di daerah-daerah di seluruh Indonesia.
Beberapa platform yang berada di bawah naungan bisnisnya adalah portal berita suara.com, mata-mata.com, bolatimes.com, hitecno.com, dewiku.com, mobimoto.com hingga theindonesia.id.
PT Media Nusantara Citra Tbk
Emiten dengan sandi MNCN ini bergerak pada bidang usaha media terpadu dan sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. MNCN memiliki setidaknya empat saluran televisi nasional yaitu RCTI, GTV, MNC TV dan iNews, serta 18 saluran yang dibuat dan diproduksi oleh MNC yang disiarkan oleh TV berbayar.
MNC juga memiliki bisnis berbasis media lain yang mendukung bisnis intinya seperti radio, media cetak, manajemen bakat, hingga rumah produksi. MNC didirikan pada 17 Juni 1997.
Dengan berbagai layanan bisnis yang dimilikinya, perusahaan milik Harry Tanoe ini berhasil membukukan laba bersih Rp7,3 triliun hingga triwulan ketiga tahun lalu.
PT. Surya Citra Media Tbk (SCMA)
Emiten ini menaungi dua stasiun televisi besar di Indonesia, yaitu SCTV dan Indosiar. Dalam kurun lima terakhir, perusahaan mengembangkan bisnis dengan berinvestasi pada berbagai platform digital termasuk KapanLagi Youniverse (KLY) sebagai penerbit online dan Vidio sebagai platform Over-The-Top (OTT).
Selain itu, perseroan ini juga memperkuat bisnis konten mereka lewat sejumlah rumah produksi, dan agensi periklanan lain seperti Digital Rantai Maya (DRM), influencer management Famous All Star (FAS).
"Kami mau mengubah definisi perusahaan tidak hanya advertising TV business tapi lebih luas pada advertising business. Sehingga, kalau ada bujet dari klien yang dibelanjakan di luar TV, bagaimana kami meningkatkan kapabilitas untuk bisa delivery to service," Kata Sutanto Hartono, Direktur Utama SCMA, kepada Fortune Indonesia.
PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI)
Mahaka Radio Integra adalah perusahaan yang didirikan menteri BUMN Erick Thohir dan memiliki berbagai media mulai dari cetak, digital, hingga radio. Pada 2021, harga saham perusahaan ini terus merangkak naik hingga 500 persen karena pamor aplikasi podcast dan radio yang dikembangkan perusahaan ini yaitu Noise.
Meski demikian, pada tahun tersebut emiten ini masih membukukan kerugian, yaitu minus Rp27 miliar dari total pendapatan Rp70 miliar.