Emiten Low Tuck Kwong BYAN Rogoh Rp5,7 Miliar buat Eksplorasi Q4-2023
Eskplorasi dilakukan oleh tiga anak usaha.
Jakarta, FORTUNE - PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menggelontorkan biaya US$368.518,09 atau sekitar Rp5,7 miliar (kurs Rp15.528/US$) untuk kegiatan eksplorasi pada kuartal IV-2023.
Dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) terungkap Direktur Bayan Resources, Jenny Quantero, menjelaskan bahwa aktivitas tersebut dilakukan lewat sejumlah anak perusahaan.
Secara terperinci, biaya senilai US$368.518,09 tersebut terbagi ke dalam tiga kegiatan eksplorasi anak usahanya.
Pertama, oleh PT Gunung Bayan Pratamacoal blok II. Area aktivitas eksplorasi tersebut terletak di Blok Payang dengan total biaya US$351.988,33. Adapun pihak yang melakukan eksplorasi di blok tersebut adalah PT Duta Borneo Mining.
Sementara itu, metode pengujian dan pemilihan areal pengeboran dilakukan dengan cara open hole dan coring. Pengeboran dilakukan pada 76 titik bor dalam dan 45 titik bor dangkal. Total kedalaman dari pengeboran tersebut mencapai 7.501,65 meter.
"Sementara data eksplorasi sudah mencukupi," demikian penjelasan Jenny terkait tindak lanjut eksplorasi dalam laporan tersebut, Selasa (9/1).
Kegiatan kedua dilakukan oleh PT Bara Tabang dengan lokasi aktivitas eksplorasi di Panel 2, bagian selatan konsesi. Biaya yang dikeluarkan untuk aktivitas tersebut mencapai US$3.536,46, dan pihak yang melakukan eksplorasi adalah PT Kwarsa Sentosa Abadi.
Pemilihan areal pegeboran dilakukan dengan cara open hole dan coring, pada 6 titik dengan kedalaman 142 meter.
Rencana tindak lanjut pengeboran akan dilakukan di bagian timur, tengah, dan selatan wilayah izin usaha pertambangan (WIUP) perusahaan.
Total konsesi wilayah yang dieksplorasi mencapai 26.193 hektare
Terakhir, aktivitas eksplorasi dilakukan oleh PT Bara Sejati di bagian timur WIUP. Total biaya untuk aktivitas eksplorasi ini mencapai US$12.993,30. Adapun pihak yang melakukan eksplorasi adalah PT Kuarsa Sentosa Abadi dengan metode pengujian dan pemilihan areal pengeboran secara open hole dan coring.
Terdapat lima titik pengeboran dangkal dengan total kedalaman 352,10 meter. Sementara tindak lanjutnya berupa pengeboran di bagian timur, tengah dan selatan WIUP perseroan.
Perseroan memiliki konsesi lewat PKP2B Generasi ke 2 seluas 20.275 hektare (ha). Sementara di Bara Tabang, konsesi yang digenggam perseroan melalui IUP mencapai 3.015 ha. Adapun di Bara Sejati, perseroan memiliki IUP untuk konsesi seluas 2.903 ha.
Khusus untuk Bara Tabang, pengeboran yang dikonsentrasikan di konsesi Tiwa Abadi, Brian Anjat Sentosa, dan Bara Tabang pada 2022 telah mencapai 246 lubang bor dengan total 26.136 meter telah diselesaikan.