Rugi Waskita Karya Bengkak 150,59 Persen pada Kuartal I-2024
Pendapatan Waskita Karya 20,28 persen jadi Rp2,17 triliun.
Fortune Recap
- PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) rugi Rp939.55 miliar pada kuartal I-2024, naik 150,59% dari tahun sebelumnya.
- Kerugian disebabkan oleh penurunan pendapatan WSKT 20,28% menjadi Rp2,17 triliun dan penurunan beban pokok perseroan 20,17%.
- Pendapatan WSKT didominasi oleh segmen konstruksi Rp1,48 triliun, sementara beban penjualan naik 53,99% dan beban umum-administrasi meningkat 12,37%.
Jakarta, FORTUNE - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) membukukan rugi sebesar Rp939.55 miliar pada kuartal I-2024. Kerugian tersebut membengkak 150,59 persen dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp374,93 milar.
Laporan keuangan perseroan menunjukkan bahwa kerugian tersebut disebabkan oleh menurunnya pendapatan WSKT sebesar 20,28 persen menjadi Rp2,17 triliun dari sebelumnya Rp2,73 triliun. Sementara itu, beban pokok perseroan turun 20,17 persen menjadi Rp1,86 triliun dari sebelumnya Rp2,33 triliun.
Dilihat secara terperinci, pendapatan WSKT masih didominasi oleh segmen kontruksi dengan capaian Rp1,48 triliun. Segmen ini mencakup proyek-proyek pembangunan gedung, jalan, dan infrastruktur lainnya yang dilakukan oleh Waskita Karya.
Kemudian, pendapatan dari segmen sewa gedung tercatat sebesar Rp2,87 miliar; segmen properti & hotel sebesar Rp66,72 miliar; beton dan precast Rp364,70 miliar, dan segmen infrastruktur lainnya sebesar Rp12,79 miliar.
Ada pula pendapatan dari segmen tol yang mencapai Rp248,66 miliar.
Kenaikan beban
Tak hanya mengalami penurunan pendapatan, WSKT juga mengalami kenaikan beban penjualan sebesar 53,99 persen menjadi Rp46,08 miliar dibandingkan dengan kuartal I-2023 yang sebesar Rp29,92 miliar.
Kemudian, beban umum dan administrasi meningkat sebesar 12,37 persen dari Rp325,66 miliar pada kuartal I-2023 menjadi Rp365,94 miliar pada kuartal I-2024.
Selanjutnya, beban untuk non-contributing plant mengalami penurunan signifikan sebesar 70,70 persen, dari Rp79,43 miliar pada kuartal I-2023 menjadi Rp23,26 miliar pada kuartal I-2024.
Lalu, beban pajak final turun sebesar 47,43 persen, dari Rp53,36 miliar pada kuartal I-2023 menjadi Rp28,05 miliar pada kuartal I-2024.
Di sisi lain, pendapatan bunga perseroan juga mengalami penurunan sebesar 52,61 persen dari Rp224,33 miliar menjadi Rp106,29 miliar pada kuartal I-2024, yang menunjukkan penurunan penghasilan dari bunga investasi dan simpanan.
Sementara dari selisih kurs, Waskita mencatat keuntungan bersih sebesar Rp4,93 miliar pada kuartal I-2024, berbalik dari kerugian sebesar Rp5,79 miliar pada kuartal I-2023.
Terakhir, pendapatan lain-lain bersih mengalami penurunan sebesar 55,47 persen, dari Rp356,21 miliar pada kuartal I-2023 menjadi Rp158,53 miliar pada kuartal I-2024.
Dengan berbagai perubahan tersebut, Waskita Karya membukukan laba sebelum beban keuangan sebesar Rp123, 22 miliar, merosot dari kuartal pertama tahun sebelumnya yang sebear Rp486,82 milar.
Adapun setelah dikurangi beban keuangan serta pembagian bagian rugi bersih, entitas asosiasi, dan ventura bersama, rugi sebelum pajak Waskita mencapai Rp1,03 triliun, naik signifikan dari Rp348.99 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.
Kemudian, setelah dikurangi pajak penghasilan, rugi tahun berjalan Waskita Karya mencapai Rp1,05 triliun atau membengkak dari periode sama pada 2023 yang sebesar Rp395,36 miliar.