Fortune Recap
- Rupiah melemah 3,50 poin atau 0,02 persen ke Rp16.075 per US$ pada perdagangan Selasa pagi.
- Pengamat pasar uang memperkirakan rupiah berpotensi menguat dengan mulai turunnya indeks dolar hari ini dibandingkan kemarin.
- Mayoritas mata uang kawasan Asia menguat pada perdagangan pagi ini, sementara mata uang di negara maju bergerak variatif.
Jakarta, FORTUNE - Nilai Tukar Rupiah dibuka melemah pada perdagangan Selasa (28/5) pagi, dengan penurunan 3,50 poin atau 0,02 persen ke Rp16.075 per US$.
Pada Senin (27/5) sore, rupiah ditutup Rp16.072 per US$, turun 76,50 poin atau 0,48 persen.
Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, memperkirakan rupiah berpotensi menguat dengan mulai turunnya indeks dolar hari ini dibandingkan kemarin.
Pada perdagangan pagi ini, indeks dolar AS berada pada kisaran 104.49, melemah dibandingkan dengan Senin pagi yang mencapai 104.70.
"Ini mungkin bisa membantu penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini ke arah support Rp16.000 per US$, dengan potensi resisten di sekitar Rp16.100 per US$," ujarnya kepada Fortune Indonesia.
Di sisi lain, pelaku pasar meragukan terjadinya pemangkasan suku bunga acuan AS yang lebih cepat.
"Ini masih bisa memicu kembali pelemahan rupiah," ujarnya.
Sementara itu, pergerakan mayoritas mata uang kawasan Asia justru menguat pada perdagangan pagi ini.
Yen Jepang menguat 0,07 persen, dolar Singapura naik 0,14 persen, dolar Taiwan menguat 0,13 persen, won Korea naik 0,26 persen, peso Filipina naik 0,35 persen, dan ringgit Malaysia naik 0,15 persen. Sementara rupe India melemah 0,05 persen dan yuan Cina turun 0,01 persen.
Adapun mata uang di negara maju terpantau bergerak variatif dengan euro melemah 0,14 persen dan poundsterling turun 0,08 persen, sedangkan dolar Kanada naik 0,09 persen dan franc Swiss naik 0,19 persen.