Pengembang Metaverse Wir Group Bersiap IPO, Membidik Dana Rp408 Miliar
Kinerja Wir Asia tampak positif setiap tahunnya.
Jakarta, FORTUNE – PT Wir Asia Tbk (Wir Group), perusahaan jasa teknologi realitas digital, menyatakan kesiapannya untuk menggelar penawaran umum saham perdana (IPO).
Seperti dikutip dari prospektur Wir Group di laman e-IPO, Selasa (15/3), perusahaan ini berencana melepas sebanyak-banyaknya 2,34 miliar saham atau mewakili sekitar 20 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh usai penawaran umum. Harga penawarannya berkisar Rp150–Rp175 per unit saham.
“Jumlah penawaran umum saham berkisar antara Rp350,56 miliar sampai Rp408,99 miliar,” begitu pernyataan Wir Asia dalam prospektus resmi.
Jika terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat, perusahaan tersebut akan merilis sebanyak-banyaknya 233,71 juta saham atau 1,96 persen dari total modal dengan kisaran penawaran harga sama. Dengan begitu, total penawaran umum secara keseluruhan bisa mencapai Rp449,89 miliar.
PT Laut Biru Teknologi merupakan pemegang saham terbesar Wir Group dengan kepemilikan 28,81 persen dari total modal perseroan. Berikutnya, PT Wir Global Kreatif menguasai 17,91 persen saham.
Saat ini perseroan masih dalam masa penawaran awal hingga Kamis (17/3). Lalu, perkiraan tanggal efektif 25 Maret, masa penawaran umum 29 – 31 Maret, penjatahan 31 Maret, distribusi saham secara elektronik 1 April, dan pencatatan saham pada Bursa Efek Indonesia 4 April.
Rencananya, menurut Wir Group, dana yang diperoleh dari penawaran umum—setelah dikurangi biaya-biaya sehubungan penawaran umum—akan digunakan untuk: 83,54 persen untuk anak perusahaan baik belanja modal maupun modal kerja, 7,68 persen belanja modal perseroan, 3,30 persen modal kerja perseroan, dan sisanya 5,48 persen untuk pengembangan usaha dan/atau ekspansi.
Kinerja Wir Asia
Pada November 2021, seperti terbaca pada prospektus, perusahaan meraup pendapatan Rp554,52 miliar, atau naik 34,7 persen ketimbang Rp411,61 miliar pada periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Pendapatan Wir Asia konsisten tumbuh sejak 2018. Kala itu, pendapatan perseroan baru mencapai Rp127,77 miliar. Sedangkan, pada 2019 dan 2020, masing-masing pendapatannya Rp244,87 miliar dan Rp438,94 miliar.
Meski demikian, laba Wir Asia pada November tahun lalu turun 8,3 persen menjadi Rp17,29 miliar. Pada 2018, labanya sempat mencapai Rp19,59 miliar. Sebagai perbandingan, pada 2019 dan 2020, keuntungannya masing-masing sebesar Rp6,06 miliar dan Rp8,79 miliar.
Wir Group mengeklaim telah berkembang menjadi menjadi pemain terkemuka dalam teknologi realitas digital, yang mencakup augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan artificial intelligence (AI) di Indonesia ataupun di ranah internasional.
Perusahaan yang berdiri pada 2009 ini telah menyelesaikan lebih dari 1.000 proyek—yang meliputi proyek pengembangan aplikasi AR dan VR dan proyek branding—untuk korporasi dari beragam sektor industri di lebih dari 20 negara. WIR Group juga memiliki 5 paten teknologi (yang terdaftar dalam lingkup teknologi AR).
Sebelumnya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero), dengan menggandeng Wir Group, menyatakan bakal membangun ekosistem digital di metaverse. BNI menyusul PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang bakal membangun kantor cabang virtual untuk melayani kebutuhan nasabah.