MARKET

Sepanjang 2024, Laba Indosat (ISAT) Tembus Rp4,91 Triliun

Meski laba tumbuh, harga sahamnya turun.

Sepanjang 2024, Laba Indosat (ISAT) Tembus Rp4,91 Triliunilustrasi kartu Indosat (dok. indosatooredoo.com)
11 February 2025

Fortune Recap

  • PT Indosat Tbk mencetak laba Rp4,91 triliun pada 2024, naik 8,97% dari tahun sebelumnya.
  • Pendapatan Indosat mencapai Rp55,8 triliun, didukung oleh segmen seluler dan multimedia.
  • Total beban ISAT sepanjang 2024 mencapai Rp45,04 triliun dengan saham ISAT anjlok 13,51% pada penutupan perdagangan Senin (10/2).
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Indosat Tbk (ISAT) mencetak kinerja positif pada 2024 dengan laporan laba mencapai Rp4,91 triliun atau mengalami peningkatan 8,97 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (10/2), kinerja cemerlang tersebut ditopang oleh pendapatan Indosat yang mencapai Rp55,8 triliun pada tahun itu, atau naik 9,09 persen.

Secara terperinci, pendapatan ini turut disokong oleh segmen seluler yang berkontribusi hingga Rp47,03 triliun, lalu segmen multimedia, komunikasi data, internet (MIDI) yang berkontribusi Rp7,98 triliun. Nilai ini juga naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp6,47 triliun.

Kemudian, pendapatan dari telekomunikasi tetap berkontribusi sebanyak Rp864,3 miliar. Namun, sayangnya pendapatan telekomunikasi tetap ini mengalami penurunan hingga 14,1 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1 triliun.

Di sisi lain, total beban yang dibukukan ISAT sepanjang 2024 mencapai Rp45,04 triliun. Nilai ini meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp40,8 triliun. Perincian beban ini adalah beban penyelenggaraan jasa yang mencapai Rp22,7 triliun, naik dari sebelumnya Rp21,08 triliun. Kemudian beban karyawan Rp3,8 triliun, beban keuangan Rp4,4 triliun, beban pemasaran Rp1,9 triliun, dan beban umum serta administrasi Rp888,8 miliar.

ISAT mencatatkan jumlah liabilitas pada tahun yang sama mencapai Rp77,73 triliun alias turun 4 persen secara tahunan. Sementara itu, jumlah ekuitas Rp36,65 triliun tahun lalu, naik 8,7 persen secara tahunan. 

Usai laporan keuangan untuk tahun buku 2024 dirilis, saham ISAT pada penutupan perdagangan Senin (10/2) diperdagangkan Rp1.920 per saham.

Dalam sehari Harga Saham ISAT anjlok 13,51 persen.

Mengenai hal ini, Analis BCA Sekuritas, Achmad Yaki, merekomendasikan buy on weakness untuk ISAT dengan support 1.850, dan resistance 2.030 per saham.

Menurutnya, secara valuasi harga saham ISAT belum terlalu murah jika dibandingkan pesaingnya pada sektor telekomunikasi seperti TLKM dan EXCL. Namun, ia memperingatkan apabila terjadi break pada 1.850, maka saham ISAT berpotensi turun lebih dalam sampai 1.725, bahkan 1.600 per saham. 

"Tekanan jual sudah cukup besar dan mungkin berlanjut esok hari. Namun, jika bertahan di area support 1.850-1.865, maka bisa pertimbangkan buy on weakness di area tersebut," katanya kepada Fortune Indonesia, Senin (10/2). 

Di sisi lain, analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas, merekomendasikan hold ISAT dengan target harga Rp2.120 per saham.

Kendati demikian, untuk jangka menengah dia merekomendasikan investor agar bersikap wait and see.

Related Topics

    © 2025 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.