MARKET

1 Pedagang Aset Kripto Disebut Mau IPO, Bidik Rp1 T

Saat ini, ada 8 pedagang fisik aset kripto di data Bappebti.

1 Pedagang Aset Kripto Disebut Mau IPO, Bidik Rp1 TIlustrasi IPO. (Dok. Flickr/Kevin Smith)
05 December 2024

Fortune Recap

  • Perusahaan pedagang aset kripto bersiap IPO di BEI dengan emisi triliunan rupiah.
  • Datindo Entrycom akan menjadi BAE untuk pengelolaan administrasi saham. Penjamin pelaksana efek: Ciptadana Sekuritas dan Mandiri Sekuritas.
  • Saat ini ada 8 pedagang fisik aset kripto yang telah mengantongi lisensi resmi dari Bappebti Kementerian Perdagangan.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Salah satu perusahaan pedagang Aset Kripto dilaporkan sedang bersiap-siap mencatatkan saham secara perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Nilai emisinya disebut mencapai triliunan rupiah.

Menurut Direktur Utama Datindo Entrycom, E Agung Setiawati, pihaknya sudah mengantongi arahan dari perusahaan pedagang aset kripto itu untuk menjadi Biro Administrasi Efek (BAE). BAE sendiri bertujas melaksanakan pengelolaan administrasi saham pada pasar sekunder untuk kepentingan emiten.

"Kalau kami yang menjadi BAE, sudah pasi ukuran [emisi] IPO besar. Untuk yang kripto ini paling incar Rp1 triliun," ujar Wati di Bursa Efek Indonesia, Kamis (5/12).

Lebih lanjut, calon emiten itu pun sudah menetapkan penjamin pelaksana efek, yakni Ciptadana Sekuritas dan Mandiri Sekuritas. Fortune Indonesia telah meminta tanggapan kepada kedua Anggota Bursa (AB) tersebut, tapi belum kunjung mendapat jawaban hingga berita ini dirilis.

Meski enggan memperinci nama perusahaan pedagang aset kripto itu, Wati sedikit memberi bocoran. "Perusahaan tersebut bergerak di bidang perdagangan, bukan aplikasi."

Berdasarkan data Bappebti Kementerian Perdagangan, saat ini ada 8 pedagang fisik aset kripto yang telah mengantongi lisensi resmi, yakni: PT CTXG Indonesia Berkarya (Mobee), PT Sentra Bitwewe Indonesia (Bitwewe), PT Kagum Teknologi Indonesia (Ajaib Kripto), PT Aset Digital Berkat (Tokocrypto), PT Bumi Santosa Cemerlang (Pluang Kripto), PT Pintu Kemana Saja (Pintu), PT Rekeningku Dotcom Indonesia (Reku), dan PT Tiga Inti Utama).

Beberapa tahun sebelum ini, salah satu di antaranya, Tokocrypto, sempat mengumumkan rencana untuk IPO. Namun, aksi tersebut ditunda selepas penambahan kepemilikan oleh Binance.

Perihal informasi terbaru ihwal rencana IPO, VP PR & Marketing Tokocrypto, Rieka Handayani menyatakan tidak dapat menanggapi hal itu. Termasuk tentang dugaan bahwa pedagang fisik aset kripto yang dibocorkan akan IPO adalah perusahaan. 

"Saat ini, kami ingin menegaskan, perusahaan tetap beroperasi dengan baik dan berhasil mencapai profitabilitas sesuai target kami. Fokus kami ke depan adalah terus memperkuat strategi perusahaan dengan mengembangkan inovasi produk, meningkatkan layanan kepada pelanggan, dan memperluas ekosistem yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan," jelasnya kepada Fortune Indonesia, Kamis.

Sebelumnya, pada Agustus 2023 lalu, CEO Tokocrypto Yudhono Rawis mengatakan, penundaan rencana IPO dilakukan karena itu bukanlah prioritas perusahaan. Modal yang dimiliki pun dinilai masih mencukupi. Aksi pencatatan saham baru akan dilakukan jika perusahaan dinilai sudah siap dari berbagai sisi.

Related Topics

    © 2025 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.