Empat Pertaruhan Saham Teknologi Unggulan di Bursa AS
Salah satunya adalah saham dari perusahaan perangkat lunak.
Jakarta, FORTUNE - Investor teknologi di Nasdaq mengalami masa-masa genting belajangan ini. Sebab dalam sebulan terakhir bursa itu mengalami penurunan sekitar 7 persen.
Penyebabnya beragam. Mulai dari tekanan inflasi, kenaikan suku bunga, memanasnya hasil Treasury, hingga amblasnya saham-saham teknologi besar seperti Meta Platform. Dalam tiga bulan terakhir, sektor itu telah tertekan hingga dua digit.
Namun, bukan berarti para investor harus menghindari sektor tersebut pada 2022. Mengutip Fortune.com, Senin (7/2), Direktur Pelaksana dan Manajer Portofolio Goldman Sachs Asset Management, Brook Dane mengatakan, “Secara umum, dengan berbagai tekanan itu, kami pikir saham (teknologi) telah terkoreksi secara berlebihan.”
Oleh sebab itu, dia berani bertaruh di beberapa perusahaan teknologi yang diyakini mampu menyokong pergerakan keseluruhan sektor. Misal, cari perusahaan yang bergerak di perangkat lunak. Menurutnya, walau akhir-akhir ini saham melambat, masih ada perusahaan dengan pertumbuhan tinggi di bidang itu.
“(Pilih saham) perangkat lunak dengan pertumbuhan tinggi khususnya… dalam 10 tahun (telah) menetapkanharga sekitar 3 persen,” demikian perkiraannya, berbasis dari penelitian internal.
Dia menambahkan, Goldman Sachs telah memanfaatkan aksi jual sebagai peluang untuk membeli sejumlah saham teknologi favorit yang harganya telah terpangkas beberapa bulan terakhir. Apa saja taruan saham teknologi di bursa Amerika Serikat (AS) versi Dane? Simak ulasan berikut!
UiPath
Perusahaan dengan produk inti perangkat lunak otomatisasi proses robot ini menjadi emiten teknologi pertama yang Dane soroti. Pada dasarnya, solusi mereka mengawinkan pembelajaran mesin, visi, dan menyokong otomatisasi proses bisnis.
“Itu menghilangkan tugas repetitif yang akan dilakukan orang-orang sehingga tenaga kerja lebih produktif,” katanya, menambahkan bahwa produk itu cocok untuk perusahaan yang mencoba mempertahankan atau mempekerjakan karyawan.
Pendapatan UiPath bertumbuh 46 persen pada tahun fiskal yang berakhir awal Januari 2022. Produk komputasi awannya juga alami pertumbuhan. Meski begitu, raihan positif itu belum tergambar dalam laju sahamnya yang masih menurun selama 44 persen dalam enam bulan terakhir.
“Mereka perusahaan tahap awal yang masih menunjukkan kepada pasar yang lebih luas (mengenai) keberlanjutan tingkat pertumbuhan dan bisnis, serta retensi pelanggan. Saham kemungkinan akan rerate,” jelasnya.
Kingdee International Software
Perusahaan perangkat lunak cloud asal Tiongkok ini menawarkan pengadopsian SaaS modern di Negeri Tirai Bambu. Pertumbuhannya relatif kuat, dengan kenaikan pendapatan sekitar 30 persen pada Q4 2021.
Analis memperkirakan, Kingdee mampu menumbuhkan penjualan hingga 25 persen pada 2022. Dane sendiri yakin Kingdee mampu mencatatkan lonjakan pendapatan di tahun macan ini.
AppLovin
Jika Meta terpukul akibat perubahan privasi Apple tahun lalu, maka AppLovin—pengembang aplikasi dan gim seluler dengan iklan—lebih resisten terhadap fenomena itu. Membuat Dane, kombinasi data pihak pertama dan jaringan iklan merupakan keunggulan dari AppLovin. “(Itu) membuat mereka sangat cocok dengan pasar,” ujarnya.
Di tengah terbatasnya informasi yang bsia dilihat oleh jaringan iklan—akibat kebijakan privasi Apple--, memiliki sumber daya berupa data pihak pertama sama seperti menemukan harta karun.
Hasilnya, pendapatan AppLovin naik sekitar 92 persen pada Q4 2021. Sementara itu, Street memperkirakan adanya peningkatan penjualan hingga 40 persen pada 2022.
Dane mengatakan, “Perusahaan baru-baru ini juga membeli platform iklan Twitter, MoPub, senilai US$1,1 miliar. Itu seharusnya semakin memperluas jaringan iklannya.”
Snap
Satu lagi taruhan saham teknologi yang Dane soroti: Snap, induk usaha Snapchat. Setelah melaporkan laba kuartal pertama dalam pengumuman pendapatan kuartal keempat, saham perusahaan meroket.
Secara khusus, Dane yakin Snap merupakan pemimpin di bidang Augmented Reality dan mempunyai komunitas aktif. Penilaian sahamnya pun tergolong dramatis, dengan rasio pendapatan di bawah 77 namun diperdagagnkan dengan harga forward. Menurutnya, itu “diatur dengan sangat baik”.