Bioskop Masuk Bursa! Saham Cinema XXI Naik 11% di Hari Debut
Simak kebijakan dividen Cinema XXI ke depan.
Jakarta, FORTUNE - PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) atau pemilik jaringan bioskop Cinema XXI resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia, Rabu (2/8). Sahamnya pun naik 11,11 persen di sesi pertama perdagangan perdana di tengah koreksi IHSG.
Di akhir sesi pagi ini, saham CNMA ditutup di harga Rp300, dari harga penawaran Rp270 per saham. Data RTI Business menunjukkan, volume transaksi sahamnya mencapai 1,57 miliar, dengan nilai transaksi sejumlah Rp464,93 miliar dan frekuensi transaksi 71.749 kali. Rata-rata harga CNMA di sesi perdagangan pagi ini adalah Rp295,50, dengan pergerakan di kisaran Rp270-Rp306.
Melalui IPO, Cinema XXI menawarkan 8,33 miliar saham bernilai nominal Rp8 per lembar kepada publik. Total dana yang perseroan himpun mencapai Rp2,25 triliun. Kapitalisasi pasarnya di awal IPO adalah Rp22,50 triliun, lalu menyentuh Rp25,00 triliun di penutupan sesi I hari ini, sebagaimana dilansir dari RTI Business.
Pada sesi penawaran umum, 27-31 Juli 2023, Mandiri Sekuritas selaku salah satu penjamin pelaksana emisi efek XXI mencatatkan adanya kelebihan permintaan (oversubscribed) sebesar 25,7 kali. “Oleh karena itu, pooling allocation mengalami peningkatan dari 2,5 persen menjadi 12,5 persen dari seluruh jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO Cinema XXI sebagai dampak dari oversubscription tersebut,” ujar Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana.
Kinerja solid dan kebijakan dividen
Selama 3,5 dekade, Cinema XXI berhasil melalui sejumlah krisis, baik itu krisis ekonomi, politik, maupun kesehatan. Sepanjang 2022, perseroan membukukan pendapatan RP4,40 triliun atau 64 persen dari pendapatan pada 2019 (prapandemi), yakni Rp6,89 triliun. Padahal, Cinema XXI baru kembali beroperasi penuh mulai Mei 2022.
Lebih lanjut, pada kuartal pertama 2023, perseroan membukukan kenaikan pendapatan 39,0 persen menjadi Rp883,2 miliar, dari Rp635,6 miliar di periode serupa pada 2022. Katalis pendorongnya adalah pertumbuhan pendapatan di bidang usaha bioskop, makanan dan minuman, iklan, dan kegiatan usaha lainnya.
“Saat ini, dengan pertumbuhan kinerja yang baik, dan berdasarkan Survei oleh Euromonitor International di awal tahun 2023, Cinema XXI menjadi operator jaringan bioskop terbesar di Indonesia dalam hal pendapatan gross box office, jumlah penonton, dan juga jumlah layar,” ujar Direktur Utama CNMA, Hans Gunadi.
Dengan kondisi tersebut, manajemen Cinema XXI menargetkan untuk membagikan dividen minimal 35 persen dari laba bersih perseroan. Kebijakan itu mulai berlaku untuk laba bersih setelah pajak untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2023, sehingga pembagiannya akan berlangsung pada 2024.
“Namun demikian, tidak ada jaminan bahwa perseroan akan mengumumkan dan mendistribusikan dividen, dan Direksi memiliki wewenang untuk menyesuaikan kebijakan dividen perseroan setiap saat untuk memastikan dividen dibayarkan secara seimbang sehingga perseroan dapat terus bertumbuh,” tulis manajemen dalam prospektus IPO, dikutip Rabu (2/8).
Secara historis, para pemegang saham perseroan menyetujui pembagian dividen tunai pada 2022 dan periode tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2023, dengan masing-masing nilai Rp1,7 juta dan R600.000 kepada investor yang berhak untuk menerimanya. Tidak ada pembagian dividen pada 2020 dan 2021.