MARKET

Cinema XXI Pra-IPO: Sempat Tutup hingga 9 Bulan di 2020

Bos XXI, Hans Gunadi sempat cemaskan kelangsungan bisnis.

Cinema XXI Pra-IPO: Sempat Tutup hingga 9 Bulan di 2020Cinema XXI Metropole. (Cinema XXI)
11 July 2023

Jakarta, FORTUNE - IPO Cinema XXI atau PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) memasuki babak bookbuilding. Bila tertarik dengan saham milik jaringan bioskop terbesar se-Indonesia itu, sebaiknya kenali lebih dalam tentang profil perusahaan, kinerja, serta caranya menghadapi kondisi menantang.

Kilas balik ke 2020, Cinema XXI tiba-tiba harus menghentikan operasional bioskop secara sementara selama 9 bulan. Berlanjut lagi pada 2021, yang mana perusahaan harus kembali menutup sementara bioskop selama 2,5 bulan. Waktu itu, Direktur Utama Cinema XXI, Hans Gunadi bahkan sampai mempertanyakan: bagaimana keberlangsungan hidup dari perusahaan ini?

“Sampai kapan kondisi ini akan berlangsung? Jika terus berada dalam kondisi seperti ini, bagaimana keberlangsungan hidup perusahaan ini?” Kata Hans Gunadi di sesi wawancara khusus dengan Fortune Indonesia pada Mei 2022 lalu.

Akan tetapi, ia dan tim Cinema XXI bisa melalui krisis tersebut dengan baik. Efisiensi biaya dilakukan, tapi tanpa mengorbankan kru lapangan. Remunerasi direksi dan komisaris ditiadakan mulai Maret 2020 sampai situasi normal kembali. Negosiasi dengan partner soal biaya sewa juga dilaksanakan. Pada 2020, Cinema XXI berhasil menekan beban dan biaya operasi menjadi Rp1,87 triliun, dari Rp5,20 triliun pada 2019. Di 2021, pengeluaran perusahaan juga hanya sebesar Rp1,63 triliun.

Dan, di tengah krisis itu, Cinema XXI mencari peluang bisnis baru. Termasuk penyewaan studio bioskop, penjualan makanan dan minuman lewat aplikasi M-Tix, serta memberikan promo taktikal. Saat ini, kegiatan usaha Cinema XXI pun terbagi menjadi: bioskop, makanan dan minuman (F&B), iklan, platform digital, serta acara dan pendapatan lainnya.

Hasilnya, pendapatan Cinema XXI kembali pulih pada 2022 menjadi Rp4,40 triliun, dari Rp1,21 triliun (2020) dan Rp1,28 triliun (2021). Meskipun belum menyamai level prapandemi, yakni Rp6,89 triliun pada 2019, Cinema XXI sudah kembali mencetak laba sebesar Rp504,53 miliar. Pada 2020 dan 2021, perusahaan merugi, dengan nilai masing-masing Rp578,87 miliar dan Rp365,80 miliar.

Peran penting ekspansi dan rencana ke depan

CEO Cinema XXI, Hans Gunadi. (Cinema XXI)

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.