Jakarta, FORTUNE - Emiten perunggasan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) telah mengekspor telur ke Singapura untuk ke-16 kalinya senilai SGD101.730 atau hampir Rp1,15 miliar.
Ekspor telur konsumsi tersebut dilakukan lewat anak usaha CPIN, PT Gizindo Sejahtera Raya. Jumlah ekspornya mencapai 557.280 butir.
Singapore Food Agency (SFA) pun menyetujui Indonesia melakukan ekspor telur konsumsi ke Singapura pada 5 April 2023 setelah melalui audit dan penilaian. Gizindo Sejahtera Raya pun menguji coba pengiriman sejak Mei 2023.
Setelah itu, sudah dilakukan pengiriman 15 kali sebanyak 3.492.720 butir atau setara 218,3 ton. Total nilainya mencapai SGD640.940, yang hampir setara dengan Rp7,23 miliar.
Adapun, sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) di acara Leader Retreat Singapura menyatakan, ekspor produk unggas Indonesia ke sana adalah bentuk nyata kerja sama negara Asia Tenggara dan harus ditingkatkan. Baik dari segi nilai dan jumlah.
Ekspor karkas ayam beku dan ayam umur sehar
Pada 30 Juni 2022, SFA sendiri telah menyetujui masuknya produk unggas Indonesia. PT CPI, dengan dukungan pemerintah, pun mengirimkan 2 kontainer atau 50.000 kg karkas ayam beku pada 13 Juli 2022 ke Negeri Singa.
“Hingga saat ini sudah dikirimkan sebanyak 32 kontainer atau setara 487 ton karkas ayam beku dengan nilai SGD1,71 juta atau sekitar Rp19,30 miliar,” ujar manajemen lagi.
Melanjutkan kerja sama itu pada 28 November 2022, PT Charoen Pokphand Jaya Farm mengirimkan anak ayam umur sehari atau dikenal dengan Day-Old-Chick Final Stock Layer sebanyak 85.850 ekor dan hingga Agustus 2023 telah dilakukan 5 kali pengiriman, dengan total 459.550 ekor DOC FS Layer senilai SGD682.431 atau sekitar Rp7,69 miliar.
Sejak 2017, ekspor Charoen Pokphand Indonesia sudah bisa menembus 5 negara. Dengan total pengiriman 998 kontainer senilai Rp163 miliar. “Dengan ekspor terbaru, dua kontainer telur konsumsi, maka PT CPI telah menggenapkan 1.000 kontainer untuk ekspor,” tulis manajemen CPIN dalam keterangan pers, dikutip Kamis (28/8).