Daftar Saham yang Bisa Transaksi Short Selling per Juli 2024
BEI berniat terapkan transaksi short selling di kuartal IV.
Fortune Recap
- BEI memperbarui daftar saham short selling, ada 118 saham yang masuk lis tersebut
- Daftar efek baru termasuk PT Ecocare Indo Pasifik Tbk (HYGN), PT Ikapharmindo Putramas Tbk (IKPM), dan PT Indika Energy Tbk (INDY)
- BEI juga mengumumkan daftar efek yang bisa diperjual-belikan secara margin, dengan rencana implementasi transaksi short selling pada kuartal IV 2024
Jakarta, FORTUNE - Bursa Efek Indonesia (BEI) terus memperbarui daftar saham yang masuk transaksi Short Selling. Per akhir Juni 2024, ada 118 saham yang masuk lis tersebut.
Berdasarkan Peng-00134/BEI.POP/06-2024 dari BEI, dikutip Jumat, bursa menetapkan daftar efek yang dapat ditransaksikan dan dijaminkan dalam transaksi short selling untuk periode perdagangan Juli 2024.
Dalam pengumuman terbaru itu, ada enam efek baru yang masuk daftar saham yang masuk transaksi short selling, yang mencakup:
- PT Ecocare Indo Pasifik Tbk (HYGN).
- PT Ikapharmindo Putramas Tbk (IKPM).
- PT Indika Energy Tbk (INDY).
- PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA).
- PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS).
- PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD).
Secara lengkap, inilah 118 nama emiten dalam daftar saham yang bisa ditransaksikan secara short selling per Juli 2024:
Sebelum ini, pada pertengahan Juni 2024, BEI mengumumkan 116 saham yang dapat ditransaksikan secara short selling.
Daftar saham yang bisa ditransaksikan secara margin
Selain saham-saham yang dapat ditransaksikan secara short selling, BEI juga mengumumkan daftar efek yang bisa diperjual-belikan secara margin. Di dalamnya, terdapat 187 nama emiten yang akan bisa ditransaksikan menggunakan metode margin pada periode Juli 2024.
Terdapat 9 nama emiten baru dalam daftar tersebut. Nama-nama itu meliputi: PT Ecocare Indo Pasifik Tbk (HYGN), PT Ikapharmindo Putramas Tbk (IKPM), PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Multikarya Asia Pasifik Raya Tbk (MKAP), PT Multi Spunindo Jaya Tbk (MSJA), PT Penta Valent Tbk (PEVE), PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA), PT Uni-Charm Indonesia Tbk (UCID), dan PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD).
Menyoal tambahan nama emiten baru, Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik menjelaskan, hal itu dilandasi oleh penghitungan kuantitatif, termasuk likuiditas di pasar. Selain itu, tim yang mengulas juga mempertimbangkan faktor-faktor kualitatif.
"Daftar itu [saham short selling] memang rutin dirilis walaupun pada saat yang bersamaan belum [diimplementasikan], untuk margin sudah berjalan," kata Jeffrey kepada pers di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (5/7).
Adapun, implementasi transaksi secara short selling rencananya baru akan dilaksanakan pada kuartal IV 2024, yakni pada Oktober mendatang.