MARKET

Delta Dunia Group Rampungkan Akuisisi Atlantic Carbon Group

Akuisisi mendongkrak diversifikasi geografis dan pendapatan.

Delta Dunia Group Rampungkan Akuisisi Atlantic Carbon GroupDian Andyasuri, Director, PT Delta Dunia Makmur Tbk, dan Iwan Salim, Deputy Director, PT Delta Dunia Makmur Tbk. (Delta Dunia Group)
01 July 2024

Fortune Recap

  • Delta Dunia Group akuisisi Atlantic Carbon Group senilai US$122,4 juta, memastikan kepemilikan atas 4 tambang antrasit UHG di AS.
  • Pendapatan grup DOID diproyeksikan meningkat US$120-130 juta per tahun pada periode 2024-2028, diversifikasi pendapatan dari batu bara non-termal.
  • Ekspansi ke AS memungkinkan grup untuk memenuhi permintaan antrasit UHG yang sedang meningkat untuk produksi baja rendah karbon.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) atau Delta Dunia Group telah merampungkan Akuisisi strategis Atlantic Carbon Group, Inc. (ACG) senilai US$122,4 juta.

Aksi korporasi itu dilaksanakan melalui American Anthracite SPV I, LLC, anak usaha PT Bukit Makmur Internasional (BUMA International) yang dimiliki perseroan. Akuisisi itu memastikan kepemilikan atas empat tambang antrasit berkadar sangat tinggi (UHG/ultra-high-grade) di Pennsylvania, Amerika Serikat (AS).

Dengan bergabungnya ACG, pendapatan grup DOID diproyeksikan meningkat US$120–130 juta per tahun pada periode 2024–2028, dengan asumsi harga antrasit UHG US$250 per ton.

Secara signifikan, aksi itu pun mendiversifikasi pendapatan grup, meningkatkan porsi pendapatan dari batu bara non-termal dari 19 persen pada 2023, menjadi 28 persen pada 2024. Hal ini sejalan dengan tujuan strategis perseroan untuk mengurangi ketergantungan pada batu bara termal.

Menurut Direktur Utama Delta Dunia Group, Ronald Sutardja empat tambang aktif ACG dapat menyokong operasional penambangan lebih dari 25 tahun dan mampu memproduksi hingga 25 juta ton baja rendah karbon per tahun.

"[Didukung potensi itu] serta tingginya permintaan pasar untuk antrasit UHG, kami berada dalam posisi yang baik untuk pertumbuhan jangka panjang di masa depan," kata Ronald, Senin (1/7).

Adapun, sebelumnya BUMA telah memperluas kehadiran globalnya dari Indonesia dengan mengakuisisi BUMA Australia pada 2021. Sejak itu, BUMA memperluas layanan ke batu bara metalurgi. Ekspansi strategis ini telah membuat order book BUMA Australia meningkat empat kali lipat pada 2022, yang secara signifikan menambah kinerja operasional grup.

Sementara itu, ACG membawa nilai signifikan bagi Grup. Dengan 150 karyawan dan tim manajemen yang berpengalaman, ACG telah mengamankan kontrak jangka panjang dengan para pemimpin industri untuk mendukung pertumbuhannya.

Ekspansi ke AS memungkinkan grup untuk memenuhi permintaan antrasit UHG yang sedang meningkat yang penting untuk Electric Arc Furnace (EAF) dan produksi baja rendah karbon. Ekspor antrasit AS telah tumbuh pada CAGR 10,6 persen dari 2014 hingga 2023, dengan EAF mendorong perluasan kapasitas pembuatan baja di masa depan di AS dan Eropa.

Cina, produsen baja terbesar secara global, juga telah mengajukan rencana meningkatkan produksi EAF menjadi 15 persen dari total produksi baja pada 2025, dengan target untuk meningkatkan proporsi menjadi 20 persen pada 2030. Pemerintah di Inggris dan Jerman juga mendorong peralihan dari Blast Furnace ke EAF, yang semakin meningkatkan permintaan untuk antrasit berkualitas tinggi dari ACG.

Chief Executive Officer, Atlantic Carbon Group, Inc., Eric Martin menyatakan, "Dengan keahlian BUMA yang terkenal dalam mengintegrasikan akuisisi secara mulus dan keunggulan operasional mereka, kami siap untuk meningkatkan kapasitas produksi kami secara signifikan."

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.