Dibayar 26 April, Sari Roti Ketok Dividen 2023 Rp87,67/Saham
Meski pendapatan dan laba turun, ROTI tetap bagikan dividen.
Fortune Recap
- PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) akan membagikan dividen tunai senilai Rp500 miliar untuk tahun buku 2023, setara dengan dividen Rp87,67 per saham.
- Dividen ROTI pada 2023 lebih kecil dari tahun sebelumnya, yaitu Rp607,69 miliar atau setara Rp106,55 per saham.
- Kinerja Sari Roti di 2023 menunjukkan penurunan pendapatan dan laba bersih perseroan sebesar 22,89 persen (YoY).
Jakarta, FORTUNE - Emiten produsen Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) sepakat membagikan Dividen tunai senilai Rp500 miliar untuk tahun buku 2023. Itu setara dengan dividen Rp87,67 per saham.
Keputusan itu diambil berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Sari Roti, Rabu (3/4), di Hotel Mulia, Jakarta.
Menurut Direktur Nippon Indosari Corpindo, Arlina Sofia, jika membandingkan nilai dividen ROTI dengan harga penutupan saham di akhir perdagangan Selasa (2/4), yield atau tingkat pengembalian dividen ROTI pada tahun 2023 mencapai 7,5 persen.
"Sesuai jadwalnya, dividen akan dibayarkan pada tanggal 26 April 2024," kata Arlina.
Adapun, dividen ROTI pada 2023 itu lebih kecil dari tahun sebelumnya, yang berjumlah Rp607,69 miliar ataui setara Rp106,55 per saham.
Selain memberikan persetujuan penggunaan laba bersih, Rapat juga telah menyetujui beberapa keputusan penting lainya, yaitu persetujuan atas laporan direksi mengenai jalannya perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023, serta menyetujui pengesahan neraca dan penghitungan laba rugi perseroan untuk tahun buku 2023.
Merespons kabar pembagian dividen itu, saham ROTI menguat 1,69 persen ke harga Rp1.200 pada pukul 14.38 WIB. Dikutip dari IDX Mobile, volume transaksi mencapai 608.000 saham, dengan nilai transaksi Rp726 juta, serta frekuensi transaksi 812 kali.
Kinerja Sari Roti di 2023
Dari segi kinerja, ROTI membukukan pendapatan senilai Rp3,82 triliun sepanjang 2023, terkoreksi 2,91 persen (YoY) dari Rp3,93 triliun pada 2022.
Meskipun beban pokok penjualan perseroan menurun 5,06 persen menjadi Rp1,76 triliun, beban usahanya meningkat 10,30 persen menjadi Rp1,67 triliun. Karena itu, laba bruto ROTI turun 1,01 persen (YoY) dari Rp2,09 triliun menjadi Rp2,06 triliun.
Laba usaha ROTI pun tertekan 25,08 persen (YoY) dari Rp638,30 miliar menjadi Rp478,20 miliar pada 2023. Lebih lanjut, laba sebelum pajak penghasilan ROTI juga turun 25,28 persen (YoY) menjadi Rp427,99 miliar.
Setelah dikurangi beban pajak penghasilan neto sebesar Rp94,69 miliar, laba periode berjalan Sari Roti berjumlah Rp333,30 miliar, tergerus 22,89 persen (YoY).
Laba bersih perseroan pun melemah 22,89 persen (YoY) dari Rp432,22 miliar pada 2022 menjadi Rp333,29 miliar pada 2023.