Dipantik Momen Pelantikan Prabowo, Saham WIFI Melejit 17%
Terafiliasi dengan Hashim Djojohadikusumo.
Fortune Recap
- Saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) naik 17,42 persen ke Rp418 setelah pelantikan presiden dan wakil presiden.
- Volume transaksi saham WIFI mencapai 265 juta dengan nilai Rp108 miliar, diprediksi nilai wajar sahamnya sebesar Rp400 per saham.
- Perusahaan membidik pendapatan sekitar Rp600 miliar–650 miliar pada tahun 2024, dengan target earning per share (EPS) sebesar Rp73,70 atau meroket 197 persen (YoY).
Jakarta, FORTUNE - Saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) yang terafiliasi dengan Hashim Djojohadikusumo, adik Prabowo Subianto, merasakan sentimen positif dari momen pelantikan presiden dan wakil presiden.
Hingga Senin (21/10) siang, saham WIFI melejit 17,42 persen ke Rp418, dari harga penutupan pada Jumat (18/10), yakni Rp356. Bahkan, hari ini WIFI sempat menyentuh Rp434 sebagai harga tertinggi. Rata-rata harga WIFI per pukul 13.39 WIB adalah Rp406,58 per saham.
Dikutip dari IDX Mobile, volume transaksi atas WIFI berjumlah 265 juta saham, dengan nilai transaksi Rp108 miliar, dan frekuensi transaksi 19.400 kali.
Ini penguatan empat hari beruntun dari saham WIFI sejak 16 Oktober 2024, dengan tingkat kenaikan harga 32,28 persen dari Rp316 per saham.
Sebelumnya, Head of Research Samuel Sekuritas Indonesia, Prasetya Gunadi, menyebut WIFI merupakan salah satu emiten yang berpeluang mendapat sentimen positif dari koneksi antara Hashim Djojohadikusumo dan Prabowo Subianto.
Lebih lanjut, PT RHB Sekuritas Indonesia menyatakan nilai wajar WIFI berada pada level Rp400 per saham pada awal Oktober 2024.
Latar belakangnya adalah penandatanganan nota kesepahaman WIFI dengan Hashim (selaku Ketua Arsari Sentra Data) untuk mengakselerasi pengembangan internet broadband bagi 25 juta rumah tangga di Pulau Jawa.
Itu juga diharapkan akan mendongkrak segmen telekomunikasi ke depannya. Apalagi, saat ini penetrasi internet fixed broadband di Indonesia baru mencapai 15 persen.
Pada paruh I-2024, segmen internet broadband WIFI berkontribusi sebesar 41 persen terhadap total EBIT. Pada 2024, perseroan membidik pendapatan sekitar Rp600 miliar–650 miliar, melonjak 37–48 persen (YoY).
Katalis di balik target besar itu adalah ekspansi segmen telekomunikasi yang mempunyai margin tinggi, setelah kolaborasi dengan Perusahaan Gas Negara untuk membangun jaringan ICT bersamaan dengan jaringan gas rumah tangga untuk 2,5 juta rumah tangga.
Perihal aksi korporasi, RHB Sekuritas menyoroti katalis dari persetujuan penerbitan 4,7 miliar saham baru (66,7 persen dari total modal saham) untuk membayar kembali pinjaman pihak ketiga sebesar Rp314,4 miliar.
Sementara itu, target earning per share (EPS) WIFI adalah Rp73,70 atau meroket 197 persen (YoY).
"Kami menggunakan rasio P/E 2024 sebesar 5,5 kali selama dua tahun untuk mendapatkan nilai wajar Rp400 dan mengalikannya dengan potensi EPS," kata Analis RHB Sekuritas, Arandi Pradana dan Muhammad Wafi, dalam risetnya.