Jakarta, FORTUNE - PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) menyiapkan belanja modal sejumlah Rp300 miliar pada 2023, guna menyokong upaya meningkatkan kapasitas produksi dan ekspansi jaringan distribusi.
Menurut Direktur Utama Sariguna Primatirta, Melisa Patricia, rencana peningkatan kapasitas produksi itu dilakukan guna meraih target pertumbuhan laba bersih dan pendapatan dua digit pada 2023. Adapun, selama lima tahun ini, penjualan bersih dan laba bersih produsen air minum Cleo itu masing-masing bertumbuh 17,2 persen dan 31,3 persen.
Selain itu, perseroan juga semakin optimistis dengan rencananya karena proyeksi pertumbuhan ekonomi 2023 masih positif, di level 5 persen. “Ditambah dengan pabrik CLEO di Palangkaraya, Palembang, Lampung, dan Manado, yang akan rampung pada 2023, semakin memperkuat rencana itu,” kata Melisa melalui keterangan resminya, dilansir Jumat (2/6).
Dengan rencana ekspansi jaringan dan peningkatan kapasitas produksi, Cleo mengaku siap menyambut peluang lebih besar ke depannya. Selama lima tahun belakangan ini, CLEO mengeklaim mampu mencatatkan pertumbuhan profitabilitas berturut-turut.
“Ke depan, kami siap mencapai prestasi luar biasa yang berkontribusi pada hasil jangka panjang,” ujarnya.
Realisasi belanja modal
Sampai dengan kuartal pertama 2023, Sariguna Primatirta telah menggunakan belanja modal sebesar Rp140 miliar. Pengelolaan dana tersebut akan didasari oleh pertimbangan untuk kebutuhan ekspansi. Begitu pula dengan dividen.
Itu juga menjadi salah satu indikator pertumbuhan konsisten CLEO. Yang mana, CLEO memutuskan membagikan dividen lagi untuk tahun buku 2022 sebesar Rp1,65 per lembar saham. Itu melanjutkan langkah perseroan pada tahun sebelumnya.
Adapun, pada 2022 perseroan hanya menetapkan belanja modal senilai Rp220 miliar untuk ekspansi di Sumatra dan Kalimantan. Saat itu, perseroan juga mendirikan tiga pabrik baru dan perluasan 5 pabrik.
Ihwal kinerja, CLEO membukukan penjualan Rp350,5 miliar, tumbuh 14 persen (YoY) dari Rp307,7 miliar. Laba bersihnya pun bertumbuh 32 persen (YoY) menjadi Rp60,6 miliar, dari sebelumnya Rp45,7 miliar. Laba brutonya juga bertumbuh dari Rp121,5 miliar menjadi Rp142,52 miliar.
Pada Rabu (31/5), saham CLEO ditutup melemah 1,90 persen di harga Rp515, setelah dibuka di level Rp525.