Setelah BLES, 2 Perusahaan Afiliasi Hermanto Tanoko Mau IPO
Pada 2024, 3 perusahaan afiliasi Hermanto Tanoko IPO.
Fortune Recap
- PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES) selesai IPO, 2 perusahaan afiliasi Hermanto Tanoko akan melantai di BEI pada 2024
- Calon emiten dari industri edukasi dan bahan bangunan, rencananya akan menawarkan saham sekitar 15-20 persen
- Data BEI menunjukkan ada 24 calon emiten yang mengantre di pipeline pencatatan saham, dengan mayoritas dari bidang consumer non-cyclicals
Jakarta, FORTUNE - Setelah rangkaian proses IPO PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES) selesai, masih ada dua perusahaan afiliasi Hermanto Tanoko yang siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2024.
Dua calon emiten itu berasal dari industri edukasi dan bahan bangunan. Keduanya sudah tercatat dalam antrean IPO saham. "Ini masih digodok [rencana IPO-nya]," katanya kepada pers di Gedung BEI, Senin (8/7). "Minimal ada dua [lagi] tahun ini."
Sejauh ini, rencananya kedua calon emiten itu akan menawarkan saham sekitar 15-20 persen, sesuai dengan standar aturan pasar modal. Namun, ia tak bisa memberikan detail mengenai target nilai emisi IPO dan juga skala kedua perusahaan itu berdasarkan nilai aset.
"Nanti kita lihat ya," ujarnya. "Ini masih nanti di kuartal IV [2024]."
Sebelumnya, pada Maret 2024, Hermanto memang sudah membocorkan adanya niat IPO dari tiga anak usaha dalam Grup Tan Corp. Satu di antaranya sudah mencatatkan saham di BEI pada hari ini, yakni BLES, yang mengumpulkan dana senilai Rp264 miliar. Saham BLES meroket 34,43 persen ke harga Rp246 pada Senin pukul 16.02 WIB, dari harga penawaran final Rp183.
Antrean IPO di BEI
Adapun, berdasarkan data BEI sampai dengan 5 Juli 2024, ada 24 calon emiten yang mengantre di pipeline pencatatan saham. Yang mana, 15 di antaranya merupakan perusahaan dengan aset skala menengah (antara Rp50 miliar—Rp250 miliar). Sementara itu, perusahaan beraset skala besar (di atas Rp250 miliar) hanya ada 6, diikuti oleh 3 perusahaan dengan aset skala kecil (di bawah Rp50 miliar).
Dari segi sektor, mayoritas (33,3 persen) calon emiten datang dari bidang consumer non-cyclicals. Lalu diikuti oleh sektor perindustrian (16,7 persen); kesehatan (12,5 persen); consumer cyclicals, keuangan, dan teknologi (masing-masing 8,3 persen); serta energi, properti & real estat, dan transportasi & logistik (masing-masing 4,2 persen).
Sebelumnya, sejak awal tahun sampai dengan 5 Juli 2024, sudah ada 27 emiten yang mencatatkan saham secara perdana di BEI. Total dana yang dihimpun mencapai Rp4,05 triliun.