Harga Saham Meta Meroket 172%, Mark Zuckeberg Jual 682.000
Ini yang pertama kali dalam 2 tahun terakhir.
Jakarta, FORTUNE - Mark Zuckerberg menJual Saham Meta Platform Inc untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir.
Zuckerberg menjual 682.000 saham bernilai US$185 juta atau sekitar Rp2,8 triliun pada November lalu lewat yayan amal miliknya, sebagaimana dilaporkan oleh Bloomberg, dilansir Selasa (5/12).
Itu terjadi seiring dengan melonjaknya harga Meta sebesar 172 persen hingga akhir November, melampaui sejumlah perusahaan teknologi kecuali Nvidia Corp.
Pada perdagangan Selasa (5/12) waktu GMT-5, saham Meta Platforms tercatat menurun 1,48 persen ke harga US$320,02. Namun, secara year to date pada 2023, saham perusahaan teknologi itu telah meroket 156,55 persen. Dalam setahun terakhir, penguatannya bahkan mencapai 161,39 persen.
Saat ini, Zuckerberg sendiri masih menguasai sekitar 13 persen saham Meta Platforms.
Sebelumnya, Zuckbergerg secara teratur menjual blok saham Meta selama 10 tahun terakhir. Namun, mulai 2022, ia berhenti melakukannya karena perusahaan membukukan kinerja kuartalan dan tahunan terburuk sejak penawaran umum pada 2012.
Kini, saham Meta sedang berjalan mendekati rekor tertinggi yang diraih pada 2021, saat Zuckerberg dan yayasan amalnya (Chan Zuckerberg Initiative) melepas lebih dari US$1 miliar saham perusahaan.
Adapun, Chan Zuckerberg Initiative merupakan yayasan yang berdiri pada 2015 dengan aset bersih US$6,3 miliar. Pemimpinnya adalah Zuckerberg dan istrinya, Priscilla Chan.
Tujuan penjualan kekayaan
Zuckerberg dan istrinya berkomitmen mengalokasikan 99 persen kekayaannya untuk tujuan filantropis. Contohnya, untuk kepentingan terkait kesetaraan dan penyembuhan penyakit.
Lebih dari setengah dari penjualan saham Meta baru-baru ini datang dari saham yang dikendalikan oleh yayasan amal Zuckerberg, yang juga menjual saham pada akhir November lalu.
Komposisi terkecil dari penjualan i tu, yakni sekitar US$19 juta, disalurkan ke badan advokasi milik Chan Zuckerberg Initiative. Organisasi tersebut telah mendanai upaya untuk memobilisasi paara pemilih, serta mendorong kemajuan reformasi imigrasi.
Pada awal tahun 2023, yayasan amal Zuckerberg itu juga menjanjikan US$250 juta untuk membangun pusat penelitian biomedis di Chicago. Sebelumnya, mereka juga menyokong upaya mengatasi kekurangan perumahan di area San Francisco Bay. Bahkan, melakukan investasi tahap awal demi mendukung pengembang perangkat lunak di Afrika.