Ekspansi Lagi, Harum Energy Beli Saham Entitas Smelter Nikel
Harga jual beli mencapai US$75 juta.
Jakarta, FORTUNE - PT Harum Energy Tbk (HRUM) kembali berekspansi ke segmen nikel. Sebab, entitas anaknya, PT Harum Nickel Industry (HNI), telah ambil bagian atas 250 ribu saham baru PT Westrong Metal Industry (WMI), perusahaan smelter nikel.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Selasa (10/5), nonimal itu setara dengan 20 persen dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor PT Westrong Metal Industry. Ada pun, harganya mencapai US$75 juta.
Transaksi itu bertujuan mengembangkan dan memperluas kegiatan usaha Harum Energy ke industri nikel. Sebab, itu merupakan realisasi strategi diversifikasi uasha jangka panjang sang emiten energi.
Sebagai informasi, PT WMI merupakan perseroan terbatas yang begerak di bidang pemurnian nikel atau smelter. Rencananya, smelter yang menggunakan teknologi rotary kiln electric furnace (IRKEF) milik WMI bakal mulai dibangun bersama infrastrukturnya pada tahun ini.
Pembangunan akan berlangsung di Kawasan Industri Weda Bay di Kabupaten Halmahera Tengah, dengan kapasitas produksi tahunan di kisaran 44 ribu–56 ribu nikel berbentuk ferronickel atau nickel pig iron.
Bukan ekspansi yang pertama
Ini bukan upaya ekspansi pertama HRUM ke bidang usaha smelter nikel. Pada pertengahan 2021, PT Tanito Harum Nickel (THN), anak usaha HRUM, memborong 256.187 lembar saham baru (14,7 persen) milik PT Infei Metal Industri (IMI).
Transaksi tersebut memang bertujuan menambah kepemilikan HRUM atas kegiatan usaha smelter nikel. Dengan harga jual beli US$41,16 juta, kepemilikan THN atas IMI pun bertambah jadi 39,2 persen.
Kedua aksi korporasi HRUM tersebut sama-sama tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, ataupun kelangsungan usaha perseroan.