Investor Siap-Siap, Spin-Off Anak Usaha ADRO Makin Dekat
ADRO umumkan harga penawaran PUPS Adaro Andalan Indonesia.
Fortune Recap
- PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) melakukan spin off anak usahanya, PT Adaro Andalan Indonesia (AAI).
- Aksi jual maksimal 7 miliar saham AAI dengan harga per saham US$111,68 atau setelah pemecahan nilai nominal US$0,35.
- Transaksi PUPS AAI bernilai di antara US$2,44 miliar atau maksimal US$2,62 miliar, ditawarkan kepada pemegang saham ADRO.
Jakarta, FORTUNE - Upaya PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) melakukan spin off anak usahanya, PT Adaro Andalan Indonesia (AAI), memasuki babak baru. Perseroan telah mengungkapkan harga per saham aksi korporasi itu.
Wakil Presiden Direktur Adaro Energy Indonesia, Christian Ariano Rachmat dan Direktur Adaro Energy Indonesia, Michael William P. Soeryadjaya, ADRO akan menggelar aksi jual atas maksimal 7 miliar saham AAI melalui PUPS (Penawaran Umum Pemegang Saham).
Menurut pernyataan keduanya, dengan memperhitungkan jumlah saham sebanyak 21.900.632 saham yang tercatat pada 30 Juni 2024, maka harga per saham adalah US$111,68.
"Selanjutnya, dengan memperhitungkan jumlah lembar saham setelah pemecahan nilai nominal saham AAI sebanyak 7.008.202.240 saham, maka harga per saham adalah US$0,35," demikian tulis Christian dan Michael dalam keterbukaan informasi, dikutip Jumat (18/10).
Adapun, harga PUPS itu menggunakan harga rata-rata tertimbang AAI yang terbentuk setelah penutupan perdagangan di hari pencatatan AAI di bursa, yang juga tetap memperhatikan kewajaran transaksi sesuai POJK 35/2020.
Acuan dari harga penawaran final PUPS AAI ada dua, yakni: paling rendah akan dilandasi oleh harga pasar wajar saham berdasarkan hasil penilaian dari penilai independen, lalu paling tinggi adalah 107,5 persen dari hasil penilaian yang sama.
Transaksi PUPS AAI sendiri bernilai di antara US$2,44 miliar (31,8 persen dari total ekuitas) atau maksimal US$2,62 miliar (34,1 persen dari total ekuitas).
Lantas, kepada siapa ADRO menawarkan saham AAI? Para pemegang saham perseroan yang namanya ada dalam Daftar Pemegang Saham ADRO per 27 November 2024 atau tanggal lain yang akan dirilis melalui prospektus PUPS.
"Rencana transaksi perseroan diharapkan akan membantu AAI dan pilar bisnis non-batu bara termal untuk meningkatkan fokus pengembangan dan kinerja," kata Christian dan William.
Itu berkaitan pula dengan target ADRO untuk mempunyai sekitar 50 persen total pendapatan dari bisnis non-batu bara termal pada 2030.
Saat ini, ADRO sendiri sedang mengembangkan smelter alumunium yang sudah dalam tahap konstruksi. Smelter alumunium itu ditargetkan bisa mulai beroperasi pada 2025. Selain itu, ADRO pun tengah menyiapkan konstruksi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Ini diharapkan dapat beroperasi pada 2030.
Saham ADRO melemah 0,51 persen ke harga Rp3.880 pada Jumat siang, berbanding terbalik dengan penguatan pada hari sebelumnya.