Investor Tunggu Data Inflasi dan Manufaktur, Apa Kabar IHSG?
IHSG diprediksi terus lanjutkan penguatan.
Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali menguat, Selasa (1/8), setelah ditutup naik 0,45 persen di level 6.931,36, menembus level 6.900.
Menurut Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, pergerakan IHSG hari ini akan mencoba menguji area resisten di 6.950-6.970. "Karena ditutup di atas 6.925 yang sebelumnya area resisten minor," ujarnya lewat riset harian.
Ivan memproyeksikan IHSG akan melaju di kisaran support 6.840 dan resisten di 7.055. Saham-saham yang ia soroti pada perdagangan hari ini, meliputi: UNTR, EMTK, ARTO, AKRA, dan ADRO.
Sementara itu, Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, selama IHSG belum mampu melampaui resisten di 6.966, maka peluang penguatannya cenderung terbatas untuk menguji rentang area 6.942 lebih dulu.
"Selanjutnya, IHSG rawan terkoreksi kembali menuju 6.798-6.834," katanya melalui riset harian.
Level support IHSG berada di 6.857 dan 6.798, sedangkan resistennya adalah 6.966 dan 7.054. Empat saham pilihannya, yakni: ANTM, ASSA, JSMR, dan PGAS.
Sentimen pergerakan IHSG hari ini, apa saja?
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya memperkirakan IHSG menguat lagi. Penopang pergerakan IHSG hari ini, salah satunya: rilis data inflasi Indonesia untuk bulan Juli yang diprediksi masih stabil.
Sentimen lainnya, yakni rilis data kinerja emiten di paruh pertama 2023 serta kuartal kedua 2023, yang mayoritas menunjukkan sinyal positif. "Hal itu tentu dapat membantu mendongkrak performa IHSG sampai beberapa waktu mendatang," katanya.
William memproyeksikan IHSG melaju di kisaran support 6.821 dan resisten di 6.954. Saham-saham pilihannya, terdiri dari: SMRA, GGRM, BBNI, SMGR, JSMR, ASII, BBCA, dan TBIG.
Phintraco Sekuritas menambahkan, IHSG masih bertahan di atas rising support sehingga masih berpotensi menguji resisten di 6.950. Tapi, apabila penguatannya tertahan di level tersebut, maka investor harus waspada dengan risiko konsolidasi.
Analis Phintraco, Alrich Paskalis Tambolang dalam risetnya menyebut, sentimen positif IHSG, terdiri dari: antisipasi pelaku pasar atas data indeks manufaktur yang diprediksi masih di atas 50 pada Juli 2023, serta proyeksi menurunnya inflasi ke level 3,1 persen (YoY) pada Juli 2023.
"Inflasi rendah menjadi modal berharga dalam menghadapi potensi kenaikan inflasi di puncak El Nino, yang diperkirakan terjadi pada Agustus 2023," katanya.