MARKET

IPO, Indo American Seafoods Bidik Laba Naik 1.451% di 2024

ISEA juga bidik penjualan naik 80% jadi Rp360 miliar.

IPO, Indo American Seafoods Bidik Laba Naik 1.451% di 2024IPO PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA), Senin (8/7).
08 July 2024

Fortune Recap

  • PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA) menargetkan penjualan Rp360 miliar dan laba bersih Rp27 miliar pada 2024, dengan proyeksi kinerja yang optimistis.
  • Melalui IPO, ISEA melepas 290 juta saham atau 20,86 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO, dengan harga penawaran Rp250 per saham.
  • Target pertumbuhan ISEA 2024 didukung oleh target produksi udang nasional sebesar 2 juta ton dari pemerintah, dengan kontribusi pendapatan usaha sekitar 98,5 persen berasal dari segmen ekspor.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Produsen dan eksportir produk olahan udang, PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA), membidik penjualan Rp360 miliar dan laba bersih Rp27 miliar pada 2024.

Target itu lebih tinggi masing-masing 80,90 persen (VS Rp199 miliar) dan 1.451 persen (VS Rp1,74 miliar) dibandingkan pada capaian 2023, dikutip dari ikhtisar keuangan 2023 dalam prospektus.

Proyeksi kinerja yang optimistis di tengah fluktuasi nilai rupiah itu dilandasi oleh peluang pertumbuhan utilitas fasilitas produksi ISEA dengan modal kerja dari dana IPO (Intial Public Offering).

Menurut Direktur Utama Indo American Seafoods, Ibnu Syena Alfitra, saat ini perseroan memiliki kapasitas produksi terpasang sebesar 70 ton per hari di dua pabrik yang berlokasi di Lampung. Namun, baru sekitar 20–30 persen yang terutilitasi. Begitu juga dengan tambak seluas 40 hektare, yang baru terpakai sekitar 20 persen saja.

Saat ini, ISEA melalui anak usahanya, PT Indokom Samudra Persada, memiliki aset krusial untuk menjamin pasokan bahan baku udang. Lokasinya di Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Tak hanya itu, perseroan juga memiliki 96 kolam budidaya, yang mana baru 32 kolam yang aktif. Selain itu, perseroan pun memiliki dua fasilitas cold storage berkapasitas 2.700 ton. 

"Ketika modal kerja masuk, itu akan meningkatkan penggunaan utilitas [produksi] sangat pesat," katanya setelah seremoni pencatatan saham ISEA, Senin (8/7).

Adapun, melalui IPO, ISEA melepas 290 juta saham atau 20,86 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO. Dengan harga penawaran Rp250 per saham, perseroan mendulang dana senilai Rp72,50 miliar. Seluruhnya akan perseroan gunakan sebagai modal kerja, dengan perincian:

  • Rp65,25 miliar (90 persen) untuk pembelian bahan baku.
  • Rp3,63 miliar (5 persen) untuk biaya penjualan dan pemasaran.
  • Rp3,52 miliar (4,85 persen) untuk biaya perawatan dan utilitas.
  • Rp108,75 juta (0,15 persen) untuk biaya keperluan kantor.

Selain karena katalis dari masuknya dana IPO, target pertumbuhan ISEA 2024 juga didukung oleh target produksi udang nasional sebesar 2 juta ton dari pemerintah. Dus, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menetapkan sejumlah strategi seperti program permodelan budidaya udang terintegrasi dan revitalisasi tambak.

"Sejalan dengan program pemerintah itu, kami tak hanya memastikan produk sesuai dengan SNI, tapi juga memenuhi persyaratan dari negara tujuan," kata Direktur Keuangan dan Pengembangan Bisnis ISEA, Ibnu Surya Ramadhan.

Adapun, dari segi kinerja, sekitar 98,5 persen pendapatan usaha ISEA berasal dari segmen ekspor. Yang mana, kontribusi terbesar datang dari Amerika Serikat (95 persen), sedangkan sisanya dari Jepang dan negara-negara lain. Pada 2024 ini, ISEA berencana memperluas jangkauan ekspor, dengan penjajakan ke negara-negara Eropa dan Cina.

Dari penjualan udang, ISEA mencatatkan margin pendapatan sekitar 15—20 persen. Khusus untuk ekspor, margin keseluruhan bisa mencapai 30 persen. 

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.