Jakarta, FORTUNE - Emiten unggas PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) sepakat untuk membeli kembali saham (buyback) bernilai maksimal Rp350 miliar, setelah harganya mengalami tren penurunan sejak enam bulan belakangan.
Menurut Kepala Divisi Pengawasan Keuangan Japfa Comfeed, Erwin Djohan, aksi korporasi tersebut akan membidik maksimal 1,5 persen dari total saham yang sudah disetor dan ditempatkan. “Mata acara buyback mengantongi persetujuan dari para pemegang saham,” katanya di acara paparan publik, Rabu (5/4).
Adapun, mengacu pada keterbukaan informasi, pelaksanaan buyback akan berjalan mulai 6 April 2023 hingga 31 Maret 2024. Dengan langkah itu, perseroan bertujuan mendongkrak nilai pemegang saham melalui peningkatan ROE (return of equity), sekaligus menyediakan fleksibilitas lebih besar dalam pengelolaan modal.
Lebih lanjut, saham hasil pembelian kembali itu bisa dijual lagi di luar pasar kepada para investor, pembiayaan utang bersifat ekuitas, ESOP yang termasuk–tapi tak terbatas–PT Japfa Performance Share Plan, pengurangan modal, atau keperluan lain asalkan sesuai ketentuan.
“Kami berharap tak akan terjadi penurunan pendapatan signifikan akibat pelaksanaan buyback dan tak signifikan berdampak terhadap biaya pembiayaan perseroan,” imbuh Manajemen.
Saham JPFA ditutup di harga 1.105 pada perdagangan Rabu (5/4), lalu dibuka menguat di harga 1.115 pada Kamis (6/4) Per pukul 09.18, JPFA menguat 3,62 persen ke level 1.145.
Agenda RUPS lain: dividen, pengesahan laporan tahunan, dan sebagainya
Selain menetapkan buyback saham, Japfa Comfeed juga menyepakati pembagian dividen tunai sebesar Rp50 per saham. Adapun, laba konsolidasi perseroan pada 2022 mencapai Rp1,41 triliun.
Selain untuk dividen, Rp20 miliar dari laba disisihkan sebagai dana cadangan perseroan. Sementara itu, sisanya masuk sebagai saldo laba perseroan.
Japfa Comfeed juga menyetujui laporan tahunan untuk tahun buku 2022, serta memberi wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk kantor akuntan publik yang meninjau pembukuan perseroan pada 2023.
Perseroan pun menetapkan kepengurusan baru yang akan berlaku sampai RUPST 2024, dengan perincian:
- Komisaris Utama: Syamsir Siregar.
- Wakil Komisaris Utama/Independen: Bambang Budi Hendarto.
- Komisaris Independen: Ito Sumardi Djuni Sanyoto.
- Komisaris: Hendrick Kolonas.
- Direktur Utama: Renaldo Santosa.
- Wakil Direktur Utama: Tan Yong Nang.
- Direktur: Antonius Harwanto Suryo Sembodo.
- Direktur: Leo Handoko Laksono.
- Direktur: Rachmat Indrajaya.