Kabar IPO Bank DKI Berembus Lagi, Incar Dana Hingga Rp3 T
IPO Bank DKI kabarnya melibatkan 4 penjamin emisi.
Jakarta, FORTUNE – Kabar initial public offering (IPO) PT Bank DKI kembali berembus. Salah satu Bank Pembangunan Daerah (BPD) terbesar itu menimbang untuk melantai ke Bursa Efek Indonesia tahun ini.
Dari segi nilai emisi, Bank DKI membidik dana sekitar US$150 juta sampai dengan US$200 juta atau sekitar Rp2,23 triliun hingga Rp2,98 triliun. Adapun, ada empat sekuritas yang kabarnya akan terlibat sebagai penjamin emisi IPO Bank DKI, yakni: PT BCA Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas indonesia, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, dan PT Sucor Sekuritas
“IPO bisa terjadi paling cepat tahun ini,” ujar narasumber yang meminta identitasnya dirahasiakan, dilansir dari Bloomberg, Selasa (24/1). Kendati begitu, jadwal dan nilai emisi masih bisa berubah mengingat diskusi aksi korporasi itu masih berada di tahap awal.
IPO bagian dari rencana strategis 2023
Sebelumnya, Direktur Uama Bank DKI, Fidri Arnaldy menyebutkan IPO sebagai bagian dari kebijakan strategis Bank DKI pada 2023, Kamis (19/1) lalu, saat menghadiri seminar daring. Tapi, ia tak memperinci rencana itu.
Fortune Indonesia telah mencoba mengonfirmasi kepada pihak-pihak terkait, tetapi tidak kunjung ditanggapi hingga artikel ini diterbitkan.
Adapun, berdasarkan data di situs web, Bank DKI mencatatkan pertumbuhan kredit 27 persen selama sembilan bulan pertama 2022. Laba bersihnya pun bertumbuh 29 persen dari periode serupa pada 2021.
Jika benar Bank DKI akan mencatatkan saham di pasar modal pada 2023, maka BPD itu akan menyusul jejak rekan-rekannya. Sebut saja PT Bank Pembangunan Daerah Sumatra Utara atau Bank Sumut.
Dengan melakukan IPO, Bank Sumut akan membidik dana sekitar Rp1,5 triliun. Berdasarkan prospektus, Bank Sumut akan melepas maksimal 2,93 miliar saham atau 23 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.
Rencananya, aksi pencatatan akan berlangsung pada 7 Februari 2023, setelah tahapan-tahapan berikut ini:
- Tanggal masa penawaran awal: 5–18 Januari 2023.
- Tanggal efektif pernyataan pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK): 30 Januari 2023.
- Tanggal masa penawaran umum: 1–3 Februari 2023.
- Tanggal penjatahan: 3 Februari 2023.
- Tanggal distribusi saham secara elektronik: 6 Februari 2023.