Laba Indo Tambangraya Megah Turun di Q3, Tapi Saham Naik
Saham ITMG sempat naik 2,53 persen, Rabu (13/11) sore.
Fortune Recap
- Pendapatan dan laba PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) terkoreksi pada 9 bulan awal 2024, namun neraca perseroan tetap solid.
- Saham ITMG menguat 2,53 persen setelah pengumuman kinerja, dengan volume transaksi mencapai 1,98 juta saham dan nilai transaksi Rp52,0 miliar.
- Pendapatan ITMG turun 9,27 persen menjadi US$1,66 miliar, laba periode berjalan juga turun 32,73 persen menjadi US$273,00 juta. Namun total aset meningkat 7 persen.
Jakarta, FORTUNE - Pendapatan dan laba PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) terkoreksi pada 9 bulan awal 2024. Namun, posisi neraca perseroan masih solid.
Alhasil, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menguat 2,53 persen ke Rp26.350 pada Rabu (13/11) sore, selepas perseroan mengumumkan kinerja itu sehari sebelumnya.
Dikutip dari IDX Mobile, volume transaksi atas saham ITMG mencapai 1,98 juta saham. Sementara itu, nilai transaksinya berjumlah Rp52,0 miliar, dan frekuensi transaksi sebanyak 2,650 kali.
Dari segi kinerja, ITMG membukukan pendapatan senilai US$1,66 miliar per 30 September 2024, lebih rendah 9,27 persen (YoY) dari US$1,83 miliar. Penyebabnya adalah penurunan harga jual rata-rata (ASP) sebesar 20 persen (YoY) karena normalisasi harga batu bara. Padahal, volume penjualan perseroan naik 12 persen (YoY) menjadi 17,1 Mt; beban pokok pendapatannya pun turun 3 persen (YoY) menjadi US$1,18 miliar dari US$1,21 miliar.
Seiring dengan penurunan pendapatan, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas ITMG turut tertekan 32,73 persen (YoY) dari US$405,83 juta menjadi US$273,00 juta. Royalti kepada pemerintah pun menurun 30 persen (YoY) menjadi US$187 juta.
Kendati demikian, Indo Tambangraya Megah tetap mampu menjaga neraca yang sehat dengan total aset yang meningkat 7 persen (YtD) dan kas sebesar US$964 juta pada 9 bulan pertama 2024. Arus kas dari aktivitas operasi ITMG berjumlah US$361 juta, melonjak 56 persen (YoY) dari US$231 juta.
Total liabilitas ITMG pun naik 27 persen (YtD), begitu pula dengan ekutias yang bertumbuh 3 persen (YtD) dari US$1,79 miliar di akhir 2023 menjadi US$1,84 miliar
Dari segi operasional, dua tambang baru perseroan pun baru beroperaasi, yakni PT Graha Panca Karsa (GPK) dan PT Tepian Indah Sukses (TIS), yang akhirnya memperkuat produksi perseroan selama 9 bulan pertama tahun ini. GPK lebih condong memproduksi batu bara bernilai kalori rendah, sedangkan TIS menghasilkan yang bernilai kalori tinggi.
Ke depan, manajemen menyatakan akan terus memperluas kapasitas kedua tambang tersebut demi meningkatkan total produksi batu bara sekaligus menyediakan kualitas batu bara yang beragam.