Masih Ekspansif, Cinema XXI Siapkan Capex Rp775 M di 2024
Cinema XXI mau buka 100 layar baru di 2024.
Fortune Recap
- Cinema XXI anggarkan Rp775 miliar belanja modal pada 2024
- Target ekspansi jaringan bioskop lebih rendah dari proyeksi sebelumnya
- Cinema XXI berambisi memiliki 2.000 layar bioskop dalam lima tahun ke depan
Jakarta, FORTUNE - PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) atau Cinema XXI menganggarkan belanja modal sekitar Rp775 miliar pada 2024. Ekspansi jadi salah satu alokasi penggunaannya.
Sepanjang tahun ini, Cinema XXI membidik untuk membuka 100 layar bioskop baru secara nasional. Itu sejalan dengan antusiasme masyarakat untuk kembali ke bioskop akan berlanjut pada 2024. Sebelum itu, Cinema XXI melihat adanya rekor jumlah penonton terbanyak pada kuartal IV 2023.
Dengan ekspansi itu, perseroan membidik peningkatan pendapatan dan laba bersih secara moderat. "Penambahan jumlah layar itu akan meningkatkan jumlah penonton dan pendapatan perseroan," demikian menurut manajemen Cinema XXI, dikutip Rabu (27/3).
Adapun, belanja modal itu diambil dari dana Initial Public Offering (IPO) Cinema XXI. Pada 2022 lalu, Cinema XXI telah menghimpun dana senilai Rp2,40 triliun lewat aksi pencatatan saham. 65 persen dananya memang ditujukan untuk ekspansi jaringan bioskop.
Ekspansi jangka panjang bioskop Cinema XXI
Target ekspansi terbaru itu lebih rendah dari proyeksi sebelumnya. Yang mana, pada pertengahan 2023, Direktur Utama XXI, Hans Gunadi menyebut akan membuka sekitar 140 layar baru sepanjang 2024.
Per akhir 2023, Cinema XXI telah memiliki 240 bioskop dengan 1.280 layar di 60 kota di Indonesia.
Dari segi penyebaran, mayoritas bioskop perseroan berlokasi di Pulau Jawa, yang mencakup 160 bioskop dengan 859 layar. Lalu disusul Sumatra, dengan 40 bioskop dan 207 layar. Kemudian ada Kalimantan (15 bioskop, 78 layar), Sulawesi (12 bioskop, 69 layar), Bali dan Nusa Tenggara (8 bioskop, 38 layar), Papua (3 bioskop, 16 layar), dan Kepulauan Maluku (2 bioskop, 13 layar).
Secara jangka panjang, Cinema XXI berambisi untuk memiliki 2.000 layar bioskop dalam lima tahun ke depan, terhitung sejak 2022. Target itu dilandasi oleh potensi pertumbuhan jumlah layar bioskop di Indonesia yang masih tinggi.
Pada 2022 saja, negara maju diproyeksikan mempunyai rerata 84,3 layar per satu juta penduduk. Sementara itu, Asia Tenggara hanya punya rerata 30,2 layar per satu juta penduduk. Indonesia lebih kecil lagi, baru 7,6 juta layar per jumlah penduduk yang sama. Dengan total layar bioskop dari seluruh operator 2.107 layar di akhir 2022.
Euromonitor menyebut, Cinema XXI merupakan jaringan bioskop terbesar di Indonesia dari segi gross box office, jumlah penonton, dan total layar, dengan pangsa pasar masing-masing 69,7 persen, 68,8 persen, dan 57,7 persen per akhir 2021.