MARKET

Menilik Potensi Kinerja Industri dan Emiten Produk Susu

Valuasi saham sektor ini masih relatif murah.

Menilik Potensi Kinerja Industri dan Emiten Produk SusuProduk Cimory. (Shutterstock/Spyola)
16 June 2023

Jakarta, FORTUNE - Sejumlah emiten produk susu (dairy) Indonesia memiliki prospek bisnis menarik seiring dengan keterlibatan para private equity sebagai pemegang saham. Meski begitu, ada pula sejumlah tantangan dan faktor risiko yang membayangi kinerja sektor tersebut. Apa sajakah itu?

Dalam tiga tahun terakhir, sejumlah ekuitas swasta global mulai menanamkan modal di perusahaan produk susu di Tanah Air. PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) misalnya, yang 5,64 persen sahamnya dibeli General Atlantic pada Januari 2023. Lalu ada PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) yang 18,13 persen sahamnya diakuisisi oleh CVC pada Juli 2022.

Jauh sebelum itu, TPG dan Northstar juga membeli 80 persen saham Greenfields Dairy Singapore Pte. Ltd (GDS), anak usaha Japfa Ltd yang beroperasi di Indonesia, Malaysia, dan Hong Kong.

Sektor industri tersebut memiliki magnet tersendiri. Dari segi valuasi misalnya, riset Stockbit menyebutkan, secara rasio price to earning (P/E), valuasi emiten produk susu di Indonesia masih di bawah rata-rata valuasi para pemain global nilai 45,8 kali per 30 Mei 2023.

Rasio P/E emiten produk susu tertinggi di Indonesia ditempati oleh CMRY (32,8 kali), disusul oleh Diamond Food (19,0 kali), KEJU (14,0 kali), PT Ultrajaya Milk Industry Tbk (ULTJ) (13,7 kali).

Dengan demikian, bagaimana peluang dan tantangan bagi para emiten produk susu ke depan?

Prospek emiten produk susu di 2023

Ilustrasi Keju Gondrong Cake. Shutterstock/Sassi Photoworks

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.