Merdeka Battery Kantongi Pinjaman US$175 Juta dari MDKA
Merdeka Copper kucurkan dana pinjaman efektif 25 Mei.
Jakarta, FORTUNE - PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) mengantongi dana kredit senilai US$175 juta dari induk usahanya, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).
Adapun, pinjaman itu ditambah dengan Term SOFR atau Secured Overnight Financing Rate dan margin 4,60 persen per tahun. Lalu, tanggal efektifnya jatuh pada 25 Mei 2023 lalu.
“Setelah tanggal efektif perjanjian, perseroan dapat menggunakan dana pembiayaan yang MDKA berikan untuk keperluan korporasi umum, termasuk namun tidak terbatas pada modal kerja, pengeluaran modal dan operasional,” tulis Manajemen Merdeka Battery Materials dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (30/5).
Lebih lanjut, perseroan juga akan menggunakan dana tersebut untuk mendukung kegiatan anak-anak usaha dengan cara penyediaan utang dan/atau uang muka setor modal.
Fasilitas pinjaman lain MDKA kepada MBMA
Merdeka Battery Materials adalah perusahaan baterai yang 49,33 persen sahamnya dimiliki oleh Merdeka Copper Gold lewat PT Merdeka Energi Nusantara. Modal dasar Merdeka Battery Materials terdiri dari 350 miliar saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham.
Selain pinjaman yang terbaru, MDKA juga telah meminjamkan dana kepada MBA senilai US$225 juta yang berasal dari total ekuitas konsolidasian per 31 Maret 2022 (25,13 persen); total ekuitas konsolidasian tahunan hingga 31 Desember 2021 (28,87 persen).
Dalam transaksi itu, Merdeka Battery Materials pun menanggung bunga berdasarkan tingkat suku bunga acuan majemuk serta margin senilai 4,25 persen. Selain itu, terdapat tambahan margin 2,50 persen yang diterapkan pada bagian pinjaman dari MDKA, serta diakumulasi dan dibayar oleh MBM saat jatuh tempo sesuai perjanjian, yakni 30 September 2026.
Pada perdagangan Selasa, saham MDKA terkoreksi 0,68 persen ke harga Rp2.940 per pukul 14.19 WIB. Pergerakannya berkisar di antara harga Rp2.850 sampai dengan Rp2.970, setelah dibuka di level Rp2.960 hari ini. Volume transaksinya mencapai 28,98 juta saham, dengan nilai transaksi Rp84,30 miliar dan frekuensi transaksi 5.883 kali.