MARKET

Pasar Harap Pemangkasan Fed Berlanjut, IHSG Masih Rawan Koreksi

Pemangkasan suku bunga Fed diharap redam capital outflow.

Pasar Harap Pemangkasan Fed Berlanjut, IHSG Masih Rawan KoreksiIHSG terkoreksi. (Shutterstock/Triawanda Tirta Aditya)
17 December 2024

Fortune Recap

  • IHSG diperkirakan melemah setelah penutupan turun 0,90 persen sehari sebelumnya.
  • Level support IHSG hari ini berada di 7.146, 7.112, dan 7.041, sementara level resistennya di 7.297, 7.345, 7.414, dan 7.470.
  • Pasar berharap dampak positif dari ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan the Fed (18/12) untuk meredam capital outflow dan mendorong rebound IHSG.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diperkirakan melemah pada Selasa (17/12), setelah ditutup menurun 0,90 persen sehari sebelumnya.

Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan, IHSG masih berada dalam tren turun di bawah garis SMA-5 pada chart 2H. Gerakan ini menunjukkan bahwa tren turun kemungkinan dapat mendekati zona support 7.112 sampai dengan 7.146, yang akan mengarah kepada penyelesaian wave (b) dalam pola koreksi zigzag.

Level support IHSG hari ini berada di 7.146, 7.112, dan 7.041. Sementara level resistennya di 7.297, 7.345, 7.414, dan 7.470. Indikator MACD menunjukkan kondisi netral.

Ivan memproyeksikan IHSG bergerak di antara support 7.195 dan resisten 7.285 pada hari ini. Daftar saham pilihannya adalah AKRA, ARTO, BBCA, BBRI, dan BRPT.

Sementara itu, Phintraco Sekuritas (Phintas) memperkirakan IHSG hari ini melaju di antara support 7.200, pivot 7.250, dan resisten 7.300. IHSG membentuk pola three black crows bersamaan dengan pelemahan Senin (16/12).

Secara teknikal, pola ini mengindikasikan potensi bearish, terlebih, IHSG juga breaklow indikator MA20 di kisaran 7.300 (16/12). "Dengan demikian, waspadai potensi bearish continuation, sekalipun terbentuk technical rebound di Selasa (17/12). Sebaiknya tunggu konfirmasi rebound lanjutan sebelum melakukan akumulasi beli," jelas Valdy dalam riset hariannya.

Data ekonomi Tiongkok yang kurang memuaskan diyakini mendorong Pemerintah Tiongkok untuk lebih cepat merealisasikan stimulus fiskal dan moneter. Isu terkait stimulus Tiongkok ini sudah beberapa kali memicu capital outflow dari Indonesia dan pelermahan signifikan IHSG. Valdy menilai, hal itu tampaknya kembali berulang dalam beberapa hari terakhir.

Pasar berharap pada dampak positif dari ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan the Fed (18/12). Kebijakan tersebut diharapkan dapat meredam capital outflow, menahan pemelamahan nilai tukar rupiah dan mendorong rebound IHSG.

Adapun, di tengah kondisi tersebut, daftar saham yang disoroti oleh Phintas pada perdagangan Selasa (17/12), mencakup: BBCA, BBRI, BMRI, ASII, dan ESSA.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.