MARKET

Penjualan HM Sampoerna di Q3 Naik, Tapi Laba Tertekan 15,8%

Pertumbuhan penjualan ditopang oleh sigaret kretek tangan.

Penjualan HM Sampoerna di Q3 Naik, Tapi Laba Tertekan 15,8%Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) Ivan Cahyadi saat paparan publik untuk menyampaikan perkembangan kinerja perseroan di Jakarta, Senin (29/7). (Dok. Istimewa)
29 October 2024

Fortune Recap

  • Laba bersih HM Sampoerna turun 15,80% dari Rp6,20 triliun ke Rp5,22 triliun pada kuartal III 2024.
  • Penjualan bersih naik 1,34% menjadi Rp88,47 triliun, dengan penjualan lokal sigaret kretek mesin turun 5,41%.
  • Beban pokok penjualan naik 2,53%, menyebabkan laba kotor dari produsen rokok itu melemah 4,72%.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) mencetak laba bersih sebesar Rp5,22 triliun sampai dengan kuartal III 2024.

Angka tersebut terkikis 15,80 persen (YoY) dari Rp6,20 triliun pada periode serupa di 2023. Laba per saham dasar dan dilusian HMSP pun terkoreksi 15,09 persen (YoY) dari Rp53 menjadi Rp45. 

Padahal, pada periode yang sama, penjualan bersih HMSP meningkat sebesar 1,34 persen (YoY) dari Rp87,30 triliun menjadi Rp88,47 triliun. 

Penjualan itu terbagi menjadi dua, yakni pihak berelasi dan pihak ketiga. Pada subsegmen pihak berelasi, HMSP mencatatkan ekspor senilai Rp970,29 miliar dan lainnya senilai Rp346,37 miliar. Keduanya sama-sama bertumbuh sebesar 141,85 persen dan 58,68 persen (YoY). Total penjualan dari pihak berelasi adalah Rp1,32 triliun.

Di sisi lain, subsegmen pihak ketiga mencetak penjualan sejumlah Rp87,15 triliun. Itu terbagi menjadi penjualan lokal yang mencakup: sigaret kretek mesin (Rp50,51 triliun, turun 5,41 persen YoY); sigaret kretek tangan (Rp29,47 triliun, naik 14,85 persen YoY ); sigaret putih mesin (Rp5,24 triliun, turun 14,38 persen YoY); dan sigaret putih tangan (Rp648,03 miliar, turun 15,55 persen YoY). Ditambah dengan penjualan pihak ketiga lainnya senilai Rp1,28 triliun, melonjak 77,47 persen (YoY).

Bila ditelaah, kenaikan penjualan bersih HMSP dibarengi dengan meningkatnya beban pokok penjualan sebesar 2,53 persen (YoY) dari Rp72,86 triliun menjadi Rp74,71 triliun. 

Akibatnya, laba kotor dari produsen rokok itu melemah 4,72 persen (YoY) dari Rp14,44 triliun menjadi Rp13,75 triliun. 

Dari segi neraca, HM Sampoerna membukukan liabilitas sejumlah Rp26,21 triliun. Sementara itu, ekuitasnya mencapai Rp27,03 triliun dan asetnya berjumlah Rp53,24 triliun.

Kendati laba bersih dari HMSP tertekan, saham HMSP diitutup menguat 1,45 persen ke harga Rp700 pada akhir perdagangan Selasa (29/10). Namun, dalam sepekan terakhir, HMSP tercatat melemah 0,71 persen. Begitu juga dengan pergerakan saham sepanjang sebulan belakangan, yang menunjukkan koreksi sebesar 7,89 persen.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.